Mohon tunggu...
Yuni musfira
Yuni musfira Mohon Tunggu... Lainnya - Uwais

Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Utara

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Analisis Konsep Pendidikan di Dalam Alquran

10 Agustus 2020   17:17 Diperbarui: 10 Agustus 2020   17:27 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Di dalam Al-quran telah banyak memberi isyarat bahwa pendidikan menjadi suatu masalah yang sangat penting dan juga menjadi hal yang utama di dalam poros agama Islam. Jika kita telaah lebih teliti kita akan menemukan beberapa prinsip yang harus kita jadikan dasar di dalam dunia pendidikan, seperti tingginya derajat orang yang berilmu, menghormati akal manusia, menggunakan cerita (kisah) untuk tujuan pendidikan dan memelihara keperluan sosial manusia.

Pendidikan tentang Al-quran dapat diketahui prinsip-prinsipnya dari analisis beberapa ayat di dalam Al-quran, seperti pada ayat Mujadillah ayat 11:

"Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dari kalian beberapa derajat."(QS. Al-Mujadillah: 11)

Di dalam terjemahan ayat di atas, sangat jelas Allah memberikan kita isyarat bahwa orang yang berilmu akan ditinggikan derajatnya. Dan derajatnya melebihi orang yang mempunyai harta benda yang melimpah ruah.

Selain ayat di atas, ada suatu hal yang menarik mengenai ayat yang pertama turun kepada Rasulullah yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5 yang artinya;
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya." (QS. Al-Alaq:1-5)

Dapat kita lihat, bahwa ayat pertama turun kepada Rasulullah adalah perintah membaca. Tidak menjadi rahasia lagi bagi semua orang bahwa membaca menjadi jendela melihat dunia. Jika kita mampu menelaah jalan kehidupan para ulama Islam yang mampu mengguncang dunia maka akan kita dapati seluruh hidupnya dipenuhi dengan membaca, membaca dan membaca. Sehingga mereka dapat menulis dan mengarang berpuluh-puluh ribu kertas. Seperti imam Nawawi yang tulisannya melebihi panjang umurnya.

Wahyu pertama tersebut tidak menjelasi dengan detail apa yang harus dibaca, sehingga di sini Al-quran memberikan signal yang kuat, kita harus membaca apa saja itu selama bacaan tersebut "bismi rabbik" dengan menyebut nama Tuhanmu, dalam artian yang umum bacaannya bermanfaat bagi sang pembaca terlebih-lebih bermanfaat bagi umat. Bisa dalam artian membaca alam sekitar, mentadaburi hikmah dibalik penciptaan, tanda-tanda zaman, bahkan sejarah diri sendiri.

D. Kesimpulan
Pendidikan menjadi peran penting untuk menciptakan jiwa-jiwa yang berkarakter. Menjadikan manusia yang bernorma tinggi dan baik pekertinya. Al-quran menjadi referensi yang utama untuk dijadikan inspirasi yang kuat agar bersemangat dan tidak putus asa dalam menuntut ilmu. Tidak hanya itu, Al-quran juga menjarkan manusia dari segala aspek seperti kasih sayang, bersyukur bahkan yang hal yang berurusan dengan duniawi sekalipun. Sehingga tidak ada bantahan lagi dengan sebuah pernyataan dan mindset yang tertanam bahwa Al-quran adalah pedoman hidup (way of life).

Tulisan ini ditulis oleh Yuni Musfira, Mahasiswi Universitas Islam Negeri Sumatera Uatara, untuk memenuhi tugas KKN DR UIN Sumatera Utara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun