Mohon tunggu...
Yuni Mumpuni
Yuni Mumpuni Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Fakultas Farmasi, Universitas Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Balita BGM? KKN BTV 3 UNEJ 2021

3 September 2021   22:40 Diperbarui: 4 September 2021   11:53 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pandemi Covid-19 telah melanda Indonesia selama satu setengah tahun. Selama ini, sudah banyak kegiatan masyarakat yang beradaptasi dengan kondisi tersebut. Salah satunya yaitu Kuliah Kerja Nyata yang diselenggarakan oleh Universitas Jember. Selama pandemi, Kuliah Kerja Nyata Universitas Jember mengusung tema Back to Village (KKN BTV) yang sudah terselenggara hingga jilid ke tiga. Kuliah Kerja Nyata jilid tiga dilaksanakan pada bulan Agustus hingga September 2021. KKN BTV kali ini terbagi dalam lima tema, salah satunya ialah Program Penanganan Stunting dan AKI AKB yang dipilih oleh Yuni Mumpuni (21) dari kelompok 43 dengan Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Drs. Partono, M.Si, (65) dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Mahasiswa asal Fakultas Farmasi tersebut (Yuni Mumpuni) melakukan KKN BTV 3 di Kecamatan Sumbersari, Jember. Lebih tepatnya pada salah satu balita di Rt 3 Rw 17 Lingkungan Sumberdandang, Kelurahan Kebonsari yang bernama Assyfa Putri (3). Dari data posyandu di Kelurahan Kebonsari, terdapat 71 kasus balita dengan masalah gizi dan stunting, dengan rincian kasus stunting sebanyak 55 dan gizi buruk sebanyak 16 kasus yang tersebar di empat Lingkungan (Lingkungan Sumberdandang, Krajan, Sumberpakem dan Sadengan). Balita yang menjadi sasaran KKN BTV 3 Yuni Mumpuni (21) merupakan salah satu balita yang terdapat di data kasus stunting dan gizi buruk tersebut.

Kasus stunting dan gizi buruk di Kelurahan kebonsari disebabkan oleh kurangnya nutrisi yang dikonsumsi oleh Ibu hamil dan bayi/balita. Selain itu, konsumsi vitamin juga berpengaruh pada pertumbuhan anak, dimana biasanya anak usia balita akan mendapatkan vitamin rutin dari posyandu dan/atau fasilitas kesehatan setempat. Pada kondisi pandemi seperti saat ini, kegiatan posyandu tidak bisa dilaksanakan seperti kondisi semula, beberapa fasilitas kesehatan seperti puskesmas pembantu juga tutup dan tidak semua keluarga yang memiliki balita bisa menjangkau fasilitas kesehatan di Kecamatan/Kota karena faktor ekonomi sehingga banyak balita yang melewatkan jadwal cek kesehatan dan pemberian vitamin. Selain itu, kasus stunting dan gizi buruk di Kelurahan Kebionsari juga disebabkan oleh hygiene dan sanitasi yang kurang memadai. Dibeberapa tempat, masih ada rumah padat penduduk yang lembab dan minim cahaya matahari.

Stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek hingga melampaui defisit 2 SD dibawah median panjang atau tinggi badan populasi menurut Word Health Organization (WHO). Stunting erat kaitannya dengan indikator status gizi balita yang berdasar pada indeks tinggi badan/umur sehingga memberikan indikasi masalah gizi yang sifatnya kronis sebagai akibat dari keadaan yang berlangsung lama. Gejala stunting pada umumnya ialah tingi badan anak dibawah normal, ukuran tubuh anak dan berat badan anak lebih kecil dibanding anak seusianya, serta pertumbuhan tulang tertunda.

Sasaran, Assyfa Putri (3) menujukkan gejala stunting yaitu berat badannya yang masuk kedalam kategori Bawah Garis Merah (BGM) dengan peningkatan berat badan yang tidak signifikan setiap bulannya. Balita Bawah Garis Merah (BGM) adalah balita yang hasil pemantauan Berat Badan menurut Umur pada KMS berada di kurva pertumbuhan bawah garis merah. Diketahui beberapa faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah sang balita, Assyfa Putri (3) kurang berminat pada camilan dan olahan makanan dari ayam yang tidak dimodifikasi bentuknya serta memiliki jam tidur yang kurang/pola tidur yang tidak tepat.

Dari analisis penyebab tersebut, Yuni Mumpuni (21) merancang beberapa program kerja yang akan dilaksanakan selama 1 Bulan KKN. Program kerja tersebut diantaranya ialah penyuluhan atau edukasi mengenai pentingnya makanan sehat yang seimbang, 4 sehat 5 sempurna. Makanan 4 sehat 5 sempurna terdiri dari makanan pokok (nasi, umbi-umbian), lauk-pauk (telur, daging, tempe, tahu), sayur-mayur (wortel, bayam, tomat), buah-buahan (pisang, apel, jeruk) dan lemak/susu.

Yuni Mumpuni (21) juga melakukan penyuluhan atau edukasi tentang pentingnya pengaturan pola tidur pada anak usia balita. Jumlah jam tidur yang ideal untuk balita usia 3 sampai 6 tahun yaitu 11-13 jam, sudah termasuk tidur siang dan malam. Diketahui bahwa sasaran, Assyfa Putri (3) memiliki jam tidur yang kurang dalam beberapa minggu terakhir sehingga dilakukannya edukasi mengenai pola tidur ini kepada orang tua sasaran. Edukasi pola tidur ini berisi tentang pentingnya pola tidur balita yang tepat, bahaya bagi balita yang kekurangan jam tidur serta beberapa tips untuk menidurkan balita.

dokumen-pribadi-jpg-6132faca31a287478354d143.jpg
dokumen-pribadi-jpg-6132faca31a287478354d143.jpg
Selain melakukan penyuluhan, Yuni Mumpuni (21) juga melakukan pelatihan membuat makanan sehat dan bergizi seperti nugget dan variasi pisang goreng. Nugget yang diajarkan dalam pelatihan terbuat dari campuran daging ayam dan wortel. Pengolahan ayam sebagai nugget diharapkan meningkatkan minat balita, Assyfa Putri (3) terhadap olahan ayam. Sedangkan wortel dipilih sebagai sumber vitamin A pada nugget. Untuk pisang goreng divariasi dengan diberi isian coklat sebagai camilan. Pelatihan kedua ini dipilih karena diketahui sasaran, Assyfa Putri (3) menyukai buah pisang dan makanan yang memiliki rasa coklat.

 “Syfa suka mba nuggetnya, minta makan sendiri” ujar Ibu sasaran.

dokumen-pribadi-6132fabb31a2874197367152.jpg
dokumen-pribadi-6132fabb31a2874197367152.jpg
“Beberapa hari ini Syfa sudah mau tidur siang sebelum jam 12, dan malam haripun tidurnya tidak sampai larut” imbuhnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun