Mohon tunggu...
yuni mulyani
yuni mulyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya mencoba untuk menuangkan tulisan saya pada platform ini

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mengenal Lingkungan Luar dengan Memanfaatkan Komunitas Virtual

4 Juni 2022   18:02 Diperbarui: 4 Juni 2022   18:06 733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Munculnya media baru atau New Media di era teknologi saat ini, mempermudah masyarakat dalam berbagai hal khususnya dalam komunikasi dan mencari informasi. Dengan adanya media baru tersebut, kita dapat dengan mudah untuk mengetahui segala hal yang berkaitan dengan seluruh aktifitas manusia termasuk komunikasi. Manusia dari belahan dunia mana pun dapat saling terhubung satu sama lain tanpa dibatasi oleh jarak dan waktu. Melalui smartphone yang tentunya terhubung ke internet, semua hal dapat terakses.

Internet memiliki pengaruh yang kuat, hal ini tanpa disadari merubah pola aktifitas dan komunikasi manusia. Jika dahulu untuk bertegur sapa dilakukan secara langsung atau tatap muka, kini hanya duduk manis bersatai di rumah kita dapat terhubung dan bertukar informasi. Melihat fenomena tersebut, masyarakat menjadi terbiasa memanfaatkan internet dan menjadikan internet sebagai acuan penting dalam rutinitas maupun aktifitas sosial.

Hadirnya internet menjadi penanda kecepatan arus informasi, hal ini terlihat dengan adanya berbagai platform penunjang interaksi antar manusia. Terbentuklah suatu komunitas virtual sebagai wadah yang menyatukan berbagai macam manusia dengan kebutuhan, minat, bakat, ataupun tujuan yang sama. Pavlik (1996:2) menjelaskan bahwa akibat dari digitalisasi teknologi yang merupakan bentukan dari media baru sangat nyata dalam merubah berbagai bentuk komunikasi manusia. 

Munculnya komunitas virtual saat ini sangat dipengaruhi oleh adanya perkembangan internet yang tentunya juga sangat pesat. Banyaknya komunitas virtual yang muncul lahir dari suatu trend yang memungkinkan manusia beraktifitas di ruang virtual bersama orang-orang dari segala penjuru dunia, tanpa harus berkumpul di suatu tempat secara fisik atau bertatap muka (secara verbal).

Media sosial menjadi salah satu media yang digunakan oleh komunitas virtual dalam berinteraksi. Hal ini berdasarkan survei yang diperoleh dari Katadata Insight Center (KIC) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pada 2021 yang mengamati aktifitas serta tingkat penggunaan internet penduduk Indonesia. Mayoritas menghabiskan aktivitas daring di dunia maya pada platform media sosial dengan presentase sebanyak 49,8 persen. Sedangkan waktu dalam mengakses media digital, menurut survei Hootsuite masyarakat menggunakan internet rata-rata menghabiskan 8 jam 52 menit.

Berbagai fasilitas disediakan dalam media sosial bagi para penggunanya agar dapat saling berkomunikasi. Ada berbagai macam bentuk yang ditawarkan mulai dari foto, video, tulisan, kolom diskusi, kolom komentar dan lain sebagainya. Media sosial dimanfaatkan manusia untuk banyak hal, seperti mencari informasi, hiburan, wawasan atau pengetahuan, membangun hubungan komunikasi dan lain sebagainya. Dengan demikian media sosial menjadi media yang digemari dan banyak dipergunakan dalam aktivitas sosial.

Namun, disamping banyaknya kemudahan serta manfaat yang disediakan, media sosial memiliki efek negatif yang apabila tidak ditanggapi dengan bijak oleh penggunanya, maka bisa saja kita terjerumus ke arah yang tidak baik. Penggunaan internet yang tidak terkontrol akan menyebabkan banyak kerugian. Penggunaan internet oleh anak yang tidak terkontrol oleh orang tua akan memberi efek buruk pada kehidupan sosial dan psikologis anak-anak, bahkan akademik mereka (Jackson, dkk, 2003)

Hadirnya media sosial sebagai ruang publik yang dapat dipergunakan untuk menuangkan berbagai macam hal, maka akan membentuk suatu kesatuan yang bisa kita disebut komunitas. Semua orang yang memiliki maksud, tujuan, hobi, dan pengalaman yang sama akan bersatu dalam tiap komunitas yang berbeda-beda pula. Mereka dapat saling berinteraksi, membagikan cerita atau pengalaman masing-masing yang kemudian dapat ditanggapi oleh banyak orang. Terlebih lagi dengan munculnya berbagai trend di kalangan para remaja atau kaum milenial, platform komunitas virtual dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal.

sumber : facebook.com
sumber : facebook.com

Fenomena komunitas virtual dapat pula dimanfaatkan untuk mengenal lebih jauh tentang dunia luar dan berbagai hal. Secara tidak sadar, pada saat kita mengunggah foto, video atau informasi di platform komunitas, semua orang yang melihatnya dapat mengetahui serta mengaksesnya. Kemudian apabila banyak orang yang membagikan lebih jauh tentang informasi tersebut maka arus informasi menjadi semakin lebih luas jangkauannya. Informasi tersebut dapat menjangkau siapapun dan dimanapun orang tersebut berada. Contoh bila ada kerusuhan atau demo yang terjadi di suatu negara kita dapat mudah mengetahui hal tersebut. Kemudian, jika terdapat bencana yang terjadi di suatau negara, orang-orang dapat mengetahui informasi tersebut dengan cepat, seperti melalui trend hashtag twitter, dan orang-orang akan tergerak untuk saling membantu memberikan pertolongan entah melalui materi atau hal lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun