JEPARA -- Fenomena ojek online (ojol)Â telah berkembang hingga ke Jepara. Hal ini terjadi dikarenakan perkembangan kebutuhan masyarakat yang ingin serba cepat dan praktis. Para driver ojol di Jepara ini biasanya terlihat sedang menunggu orderan di sekitar alun-alun Jepara.
Salah satu driver ojol di Jepara, Azizuz Salim (33) mengungkapkan bahwa menjadi ojek online merupakan pekerjaan sampingannya selain mengukir. "Ya, saya ngojol kalo ukiran lagi sepi," ujarnya pada tim mahasiswa Unisnu Jepara yang mewawancarainya pada Kamis (1/11). Salim juga menambahkan jika ia biasanya mendapatkan 8 hingga 15 orderan per harinya jika sedang ramai.
Ramainya orderan yang biasa didapat para driver ojol tidak bisa dipastikan terjadi setiap harinya. Jika sedang sepi, biasanya hanya 1 hingga 3 pesanan saja yang bisa didapatkan. Pesanan juga biasanya lebih banyak pada pesanan makanan daripada penumpang itu sendiri.
Banyak sedikitnya orderan bisa dikarenakan selain karena banyaknya driver ojol lain, driver ojol juga harus berbagi pelanggan dengan para ojek pangkalan (opang). Para driver ojol ini sebelum beroperasi di daerah Jepara, mereka mengadakan musyawarah terlebih dahulu dengan opang agar tidak terjadi konflik satu dengan yang lain dalam hal berebut pelanggan. Namun, meski telah ada musyawarah mufakat, konflik dengan opang kadang tetap tidak dapat dihindari. Hal ini biasanya terjadi pada driver ojol baru yang tidak mengetahui aturan lama antara driver ojol dengan opang, dan berimbas pada driver ojol yang sudah lama beroperasi. Aturan yang ada meliputi jam beroperasi serta daerah mana saja yang boleh ditempati driver ojol untuk menunggu orderan atau menjemput pelanggan.
"Ada zona merah tertentu untuk kami para ojol. Salah satunya di terminal, disitu kan ada banyak angkutan umum, tukang becak, opang juga ada, ya jadi kami nggak boleh ambil orderan disana," tambah Salim.
Adanya zona-zona tertentu dimana ojol tidak dapat beroperasi biasanya mengakibatkan banyaknya cancel orderan yang dilakukan oleh pelanggan. Menurut Salim, cancel juga biasanya dilakukan dengan alasan seperti motor yang digunakan ojol adalah jenis motor lama dan tidak sesuai dengan keinginan pemesan. "Yang bisa cancel ini ya pelanggan bisa, driver juga bisa. Tapi driver harus sudah sampai di lokasi pemesan dulu baru bisa cancel," pungkas Salim.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H