Bertepatan dengan diadakannya Hari Raya Idul Adha 29 Juni 2023, 9 mahasiswa KKNT Inovasi IPB yang berlokasi di Desa Karanghegar, Kec. Pabuaran, Kab. Subang menyelenggarakan kegiatan "Sosialisasi Penanganan Hewan dan Daging Kurban" (27/6) untuk mengedukasi masyarakat Desa Karanghegar mengenai kesehatan hewan kurban, perlakuan yang baik dan benar pada daging dan hewan, serta menjamin kehalalannya.Â
Kegiatan ini diselenggarakan di Dusun Cigoong, Desa Karanghegar dengan dihadiri 34 orang warga, hasil survei sebelum dilakukan kegiatan sosialisasi menunjukkan 20 dari 24 orang warga yang mengisi survei menyebutkan bahwa mereka belum mengetahui tentang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) dan lumpy skin disease (LSD) pada hewan ternak. Harapannya setelah diadakan sosialisasi tersebut, warga Desa Karanghegar dapat lebih mengetahui informasi tentang kesehatan hewan dan penanganan hewan kurban yang baik dan benar.
Program kerja lain yang masih berkaitan tentang kesehatan hewan ternak adalah pemeriksaan kondisi kesehatan domba yang telah dilaksanakan pada tanggal 6-7 Juli 2023 di Dusun Cigoong dan Dusun Warudoyong, Desa Karanghegar. Pengecekan ini dipimpin langsung oleh Satria Tegar Rahmadani, mahasiswa Sekolah Kedokteran Hewan dan Biomedis IPB University. Tujuan dilaksanakannya program ini adalah memberikan informasi mengenai penyakit-penyakit yang sering menjangkit hewan ternak ruminansia kecil juga meningkatkan minat warga Desa Karanghegar terhadap sektor peternakan. Minimnya akses dan kegiatan pemeriksaan hewan ternak secara berkala menjadi salah satu alasan warga Desa Karanghegar kurang memahami pengetahuan terkait kesehatan dan kesejahteraan hewan.
Tim KKNT Desa Karanghegar telah melakukan kunjungan keempat peternakan domba di dua dusun, yaitu Dusun Cigoong dan Warudoyong. Pada umumnya dari keempat peternakan yang dikunjungi, ditemukan beberapa hewan ternak domba dan kambing yang mengalami penyakit kulit pada bagian kepala terutama mulut, sudut bibir, dan batang hidung. Satu dari empat peternakan yang dikunjungi, ditemukan ternak mengalami penyakit mata yang biasa disebut dengan istilah "pink eye", penyakit ini ditandai dengan munculnya jaringan parut pada permukaan bola mata yang dapat disebabkan oleh mikroorganisme pathogen, benda asing, trauma, dan perubahan iklim.
Berdasarkan keterangan peternak domba di Dusun Cigoong, Hasyim dan Sutaryo menuturkan bahwa mereka tidak pernah melakukan dan mendapatkan pengecekan kesehatan hewan ternak. Satria Tegar, selaku penanggung jawab program mengatakan, pemeriksaan hewan ternak itu cukup penting terutama pada situasi saat ini, mengingat banyak sekali jenis penyakit yang dapat menjangkit hewan ternak terutama domba dan kambing, serta berbagai faktor predisposisi dari penyakit tersebut.
"Harapannya dengan terlaksananya program ini, kami dapat membantu peternak menambah informasi mengenai penyakit yang sering menjangkit domba dan kambing, serta diharapkan peternak setempat menjadi lebih sadar akan pentingnya kesehatan dan kesejahteraan hewan," ujar Satria Tegar Rahmadani.
Pengecekan kesehatan hewan ternak merupakan hal yang sangat penting dilakukan dalam usaha peternakan, harapannya kegiatan ini dapat membantu mewujudkan program Sustainable Development Goals (SDGs) poin 1 (tanpa kemiskinan), poin 2 (tanpa kelaparan), dan poin 3 (kehidupan yang sehat dan sejahtera). (ynr)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H