Mohon tunggu...
Unique Susetyo
Unique Susetyo Mohon Tunggu... Administrasi - Ibu rumah tangga, pemerhati semesta

Ibu rumah tangga yang menulis.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menanamkan Nasionalisme Lewat Lagu Pengantar Tidur

29 September 2017   00:31 Diperbarui: 29 September 2017   00:49 2350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lagu apa yang biasa Anda nyanyikan untuk anak balita menjelang tidur? Lagu Ninabobo? Bintang Kecil? Atau Twinkle-Twinkle Little Star? Lagu-lagu tersebut singkat, gampang diingat, dan sederhana sehingga mudah bagi si kecil untuk menyukainya. Hampir dua bulan ini anak balita saya sedang 'terdoktrin' lewat lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka. Ya, anak saya yang belum genap 3 tahun itu. Sepanjang hari dan dimanapun kami berada dia berulang kali meminta saya menyanyikannya. Mulai bangun pagi, waktu beraktivitas, saat di perjalanan, saat mandi, dan bahkan menjelang tidur, dua lagu patriotik tadi akan bergantian berkumandang.

Mengapa bisa sampai terjadi demikian? Awalnya adalah pada bulan lalu. Bulan Agustus adalah bulan yang memang tepat untuk mendoktrin anak mengenai nasionalisme. Bagaimana tidak? Lihat saja sepanjang jalan, akan banyak kain warna merah dan putih berkibar ditiup angin musim kemarau. 

Anak akan mengenalnya sebagai bendera Indonesia. Lomba-lomba 'pesta rakyat' dengan kekhasan lomba makan kerupuk, tarik tambang, balap karung, dan lomba lainnya, akan diingat anak sebagai momen tahunan yang disebut kegiatan 'tujuhbelasan' atau 'agustusan'. Lagu-lagu perjuangan dan 'national anthem' banyak terdengar baik di televisi, di karnaval, di berbagai upacara, termasuk di kebaktian di gereja kami. Sehingga wajar bila lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka jadi sering didengar anak saya,  semacam iklan yang berulang-ulang terserap dalam memori otak 'spons'nya, sampai merasuk dalam jiwanya.

Saya sebagai ibu tidak keberatan dengan hal tersebut. Bahkan mendukung anak saya untuk terus belajar tentang nasionalisme. Menurut saya ada banyak hal positif yang didapat anak dengan hafal lagu kebangsaan kebanggaan kita Indonesia Raya dan lagu-lagu perjuangan. Apalagi sebagai lagu pengantar tidur.

Menambah perbendaharaan kata-kata bermakna positif

Yang pasti dengan anak bernyanyi akan belajar mengucapkan liriknya. Walaupun belum tentu mengerti artinya, walau belum bisa mengucapkannya dengan benar, atau nadanya belum tepat. Ada banyak kosakata baru yang bisa didapat anak dari lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka, seperti contohnya: raya, pandu, jiwa, merdeka, tanahku, negeriku, agustus, nusa, bangsa, Indonesia (bukan endonesia), hayat, kandung, setia, sedia.

Ini yang saya suka. Lewat 2 lagu tadi anak belajar mengenal kalimat bermakna positif. Di dalam lagu-lagu tersebut dalam memori anak akan tertanamkan untuk mencintai negerinya, tumpah darahnya. Anak juga diajak untuk mempertahankan kemerdekaan negaranya selama hayat masih dikandung badan. Artinya sejak dini anak sudah diajar untuk melakukan hal-hal positif dalam hidupnya.

Anak bertanya tentang maknanya

Ya, kata-kata dan kalimat dalam lirik lagu menimbulkan pertanyaan dari anak saya. Kenapa 'hayat masih dikandung badan?', kenapa 'jadi pandu ibuku?', kenapa 'tanah tumpah darahku'?, itu beberapa pertanyaan dari anak batita saya. Tentu saja orangtuanya harus bisa memberikan jawaban yang tepat setidaknya sampai rasa penasaran anak teratasi. Karena anak saya bertanya demikian maka saya juga berusaha memberi jawab yang benar. Tentunya saya juga ingin agar anak memiliki pemahaman yang benar tentang Indonesia. Artinya saya tidak ingin hanya menjawab secara asal-asalan.

Mengakhiri hari dengan hal positif

Lagu Indonesia Raya dan Hari Merdeka sebagai pengantar tidur adalah seperti menanamkan pengaruh positif kepada anak. Seharian penuh anak dengan berbagai aktivitas diakhiri dengan nyanyian patriotik sebelum tidurnya, saya percaya akan memberi pengaruh yang baik untuk anak saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun