Mohon tunggu...
Yunika Putri Annisah
Yunika Putri Annisah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka mayones hokben

Berkuliah di UIN Sunan Gunung Djati Bandung untuk mempelajari Public Relations.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Kampanye sebagai Komunikasi Politik dalam Pemilu

12 Juni 2022   19:28 Diperbarui: 13 Juni 2022   01:10 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Dalam negara demokrasi, kampanye politik sudah sangat tidak asing lagi di telinga masyarakat. Menurut Rogers dan Storey (1987), kampanye adalah sejumlah tindakan komunikasi terencana yang bertujuan menciptakan akibat atau efek tertentu kepada khalayak dalam jumlah yang besar dan dikerjakan secara terus menerus pada waktu tertentu. 

Kampanye politik sangatlah penting dalam menyampaikan visi & misi para kandidat kepada masyarakat. Setiap kandidat berlomba-lomba untuk menarik perhatian para pemilih, karena suara para pemilih menentukan kemenangan. Kini Indonesia tengah menuju tahun politik. Seperti yang kita ketahui bahwa tahun 2024 mendatang akan dilaksanakan sebuah pesta demokrasi besar, yaitu pemilihan presiden dan wakilnya. Di Indonesia, pemilu merupakan hal yang wajib, terutama semenjak reformasi.

Dalam kampanye tentunya harus memiliki pesan yang disampaikan. Sebuah pesan atau isu sangatlah penting untuk meningkatkan “daya jual” kandidat. Pesan-pesan politik tersebut dapat disampaikan dalam berbagai bentuk, bisa poster, iklan, diskusi, hingga selembaran. Intinya, pesan konstan menggunakan simbol-simbol verbal yang dapat memikat khalayak luas.

Pesan dalam kampanye, khususnya dalam kampanye pemilu seringkali mengusung topik tertentu atau fenomena-fenomena yang terjadi di masyarakat. Beberapa contoh diantaranya adalah isu korupsi. Sepertinya isu mengenai korupsi ini selalu menjadi topik hangat yang selalu diangkat oleh setiap kandidat. 

Dalam pesan yang disampaikan, biasanya para kandidat mengajak para pemilih untuk memilih sang kandidat. Sang kandidat akan menyatakan bahwa dirinya adalah pribadi yang bersih serta religius. Kandidat juga biasanya berjanji akan menghapus praktek KKN.

Selain itu, ada juga isu kemiskinan dan kesejahteraan sosial. Sang kandidat biasanya akan berjanji untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, baik dengan membuat program-program ekonomi ataupun program lainnya yang relevan.

Seringkali pesan-pesan kampanye yang disampaikan menyinggung isu-isu kebijakan. Di sisi lain, biasanya para kandidat akan mencoba untuk menyerang atau menjatuhkan kandidat lain, kemudian disaat yang bersamaan calon tersebut akan berusaha untuk menarik simpati dan meyakinkan para pemilih untuk memilih dirinya. Jika pada akhirnya si calon dinyatakan menang, maka bisa dikatakan bahwa kampanye politik yang dilakukannya berhasil.

Dalam masa kampanye, terkadang muncul juga istilah black campaign. Black campaign merupakan sebuah usaha untuk merusak atau mempertanyakan reputasi seseorang dengan cara mengeluarkan propaganda negatif. Black campaign muncul karena adanya persaingan yang ketat antar kubu. Black campaign dilakukan untuk menimbulkan pandangan negatif yang dianggap tidak etis terutama dalam hal kebijakan publik. Black campaign biasanya dilancarkan oleh kandidat ketika mereka kekurangan sumber yang kuat untuk menyerang kandidat lain dan juga ketika si kandidat terancam kalah.

Menurut Herpamudji (2015), kampanye yang merupakan sarana untuk pencapaian cita-cita politik membutuhkan strategi, yang akan menjadi sangat penting. Makadari itu, untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas, seorang kandidat wajib memiliki strategi dan perencanaan yang matang agar kemenangan pemilu serta cita-cita yang diinginkan bisa terwujud.

Berikut ini merupakan beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun strategi kampanye, yaitu Analisa peta politik, Penentuan target suara, Pembentukan tim kampanye, Perumusan strategi kampanye, Aspek jejaring, Pengorganisasian kampanye, dan yang terakhir Pengawalan perolehan suara. (http://www.uky.edu)

Kesimpulannya, dalam negara yang menerapkan sistem demokrasi, kampanye politik merupakan hal penting yang dilakukan setiap kandidat untuk mendapatkan simpati para pemilih dengan tujuan memenangkan pemilu tertentu. Dalam pelaksanaan kampanye politik, terdapat strategi dan perencanaan yang dapat menjadi penunjang kemenangan sang kandidat. Meski demikian, terdapat pula upaya-upaya tidak sehat dalam proses politik tersebut yang tidak dapat terelakkan. Dalam pelaksanaan kampanye, seringkali diwarnai dengan usaha menjatuhkan lawan (black campaign). Dengan demikian saya pribadi berharap agar pemilu tahun 2024 dapat terlaksana dengan lancar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun