Pandemi telah menyebabkan perubahan besar dalam kehidupan sosial ekonomi masyarakat Indonesia, salah satunya perkembangan bisnis online yang makin pesat. Dimana, saat itu semua kegiatan offline dialihkan menjadi aktifitas online. Masyarakat diharuskan beraktifitas di dalam ruangan, semua pusat perbelanjaan tutup, bahkan semua aktifitas kantor maupun sekolah yang berada di luar ruangan dihentikan.
Meski begitu, berbekal sambungan internet, masyarakat masih bisa beraktifitas di dalam rumah. Anak sekolah bisa belajar setiap hari menggunakan handphone atau laptop yang dimilikinya, pegawai kantor bisa menyelesaikan pekerjaannya di rumah lalu melakukan zoom meeting dari rumah, demikian pula para pebisnis. Mereka memanfaatkan sambungan internet di rumahnya untuk memasarkan produknya secara online.
Kondisi inilah yang akhirnya membawa perubahan besar dalam kehidupan masyarakat. Mereka lebih memilih berbelanja online demi memutus rantai penyebaran covid-19, sementara demi menyambung hidupnya pelaku bisnis harus mengubah cara berjualan mereka menjadi berjualan online.
Tentu perkembangan bisnis online ini tak lepas dari kerja keras para kurir ekspedisi dalam mendistribusikan barang dari produsen ke pelanggan. Para kurir yang setiap hari berjuang di tengah merebaknya virus covid-19 ini memang patut diacungi jempol. Mereka tak menghiraukan keganasan virus ini, yang mereka pikirkan adalah bagaimana bisa menjadi karyawan yang loyal pada perusahaannya, sehingga kebutuhan keluarganya di rumah tetap tercukupi di tengah gempuran pandemi. Inilah yang membuat saya takjub dengan keuletan para kurir tersebut. Salah satunya kurir JNE.
Saya melihat langsung bagaimana kurir itu datang ke rumah untuk pick-up barang jualan adik saya. Adik saya, katakanlah "Bunga" namanya, ia termasuk salah satu karyawan sebuah perusahaan swasta yang terpaksa dirumahkan akibat pandemi. Sementara suaminya, dulunya seorang fotografer panggilan dengan perlengkapan fotografi yang dimilikinya. Pandemi membuat ibunya terpapar virus ini hingga membuat nyawanya tak tertolong. Sementara di luar sana, masih banyak tunggakan yang harus diselesaikan. Mau tidak mau sepeninggal ibunya, suami Bunga harus membayar semua hutang ibunya, karena ia anak satu-satunya di keluarganya.
Otomatis peralatan fotografi dan sebuah motor dijualnya demi melunasi hutang ibunya. Inilah yang melatarbelakangi Bunga dan suaminya mencari peruntungan dengan berbisnis online. Bunga menciptakan hampers baby dan hampers coklat dengan harga ramah di kantong, berharap hampers-hampers buatannya akan diminati banyak pelanggan.
Terlebih saat ini, jaman semakin canggih dimana teknologi telah banyak membantu kehidupan masyarakat. Untuk memberikan kado teman melahirkan atau ulang tahun tak harus pergi ke toko membeli barang dan pembungkusnya, cukup googling atau membuka marketplace, maka di situ akan banyak ditemukan aneka kado yang telah dipacking, dengan harga variatif. Pembeli tinggal bertransaksi secara online, maka barang yang dibelinya akan sampai ke alamat tujuan dengan cepat.
Dan ternyata pasca pandemi membuat masyarakat tak meninggalkan kebiasaan berbelanja online. Rupanya mereka lebih nyaman memanfaatkan internet di rumahnya untuk berbelanja kebutuhan secara online. Terbukti saat valentine tiba, Bunga dan suaminya kebanjiran orderan hampers coklat sampai ratusan bungkus. Bahkan, lebaran kemarin ia juga mendapat pesanan hampers lebaran untuk berbagai momen, seperti acara halal bihalal maupun reuni keluarga.