hujan deras kali ini
bagai raja di jalanan
sekehendak hati datang melenggang
basah kuyup hamba karenanya
waktu juga salah
mengapa tak mengalah saja pada hujan
berhenti sejenak memberi jeda untuknya
dengan begitu tak ada istilah berlari kala hujan
mengejar mikrolet hijau tua
dengan topi miring sang kondektur
dan kepulan asap rokok sang sopir
macet kota raya satu-satunya sahabat bagi hujan
lainnya tidak...
hamba duduk disamping pintu utama depan
menatap tetesan air yang mengalir merdu
kristal putih yang menari lincah
merosot licin di dinding kaca
seketika membuncah beribu ketenangan didalamnya
biasanya hamba selalu suka hujan
percikan air dari atas selalu segar menerpa jilbab
hentakkan kaki mencericitkan genangan air
amplitudo yang berirama di permukaan tempayan
seperti gerakan pelan garputala yang anggun
dan
bunyi gemericiknya hapus penat seharian
tapi tidak kali ini,
hujan deras kali ini
merecoki kesenangan hamba 'selanjutnya'
bukan soal bagi baju basah
sepatu lembab
apeknya kaos kaki
atau bau parfume bercampur keringat yang tiba-tiba menyergap
hujan deras kali ini
membuat patah arang
hilangkan nafsu makan
tak nyenyakkan tidur malam ini
setengah perjalanan telah tak ada guna lagi
di ujung sana
hamba lainnya sedang berdiri
dihimpit dinding ruko tebal
menggenggam ponsel seraya berkata;
"hujan terlalu deras kali ini"
"hujan terlalu deras kali ini" begitu katanya
ah andai saja,
waktu mau mengalah
berhenti sejenak memberi jeda untuk hujan
pasti hamba tidak pernah membenci hujan