Dalam perjalanan menuju sebuah pusat kota,
Dalam bus berdurasi kurang lebih 2 jam ke tujuan
Masuk seorang pemuda
Membawa kotak dan amplop yang dilipat lipat
dengan raut muka yang bertekuk tekuk
kusut masai aku menilainya
Tak jelas apa yang diucapkan
Kata demi kata dirangkai begitu apik
Hingga menggelitik sedikit hati nurani
Merayunya untuk merogoh kantong
Mengikhlaskan serenceng uang kecil
Atau bahkan lembaran uang
bernilai setengah ongkos angkot dalam kota
jarak dekat
Wajahnya harap harap cemas
Mendelik, melirik dikit dikit,
Tanggap akan setiap gerakan tangan
dan bunyi klik pengancing dompet begitu menggembirakan baginya
saat itu...
Indikasi dari harapan yang kira-kira 50 persen benar
Kuperhatikan lamat lamat
Pemuda ini masih begitu muda
Sekitar 20 tahunan mungkin
Mungkin juga lebih muda
Aku tahu tidaklah pantas untuk menghakimi
Orang asing sepertiku ini
Tidak akan pernah benar benar mengerti apa kesusahannya
Hanya saja,
Selintas penyesalan, rasa syukur, kebijaksaan, toleransi
Telah meresap panas panas di hati ini
campur aduk tak keruan
dan rasa syukur keluar sebagai pemenang kocokan
Peminta yang berharap
Berhadapan dengan peluang keberuntungan;
Sedikit persentase belas kasihan; dan
Rayuan kata kata yang mungkin menarik hati
Tapi mungkin juga tidak
Tak maulah ku letakkan secuilpun bela sungkawa
Atas temanku itu
Karena kami sama sama bekerja meraih hidup
Caranya saja yang berbeda
Lagipula tahu apa dia tentang kesusahanku
...........................................................................................................................
tulisan lama yg dibuat ketika berada di dalam bus metro mini jurusan bogor-kampung rambutan
perjalanan menuju pulang