Mohon tunggu...
Yuni Fajariyah
Yuni Fajariyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - yunifa

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

ASEAN Mendorong Pendidikan IPS yang Lebih Terintegrasi di Sekolah Dasar

14 September 2023   22:21 Diperbarui: 14 September 2023   22:26 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah dasar memiliki peran penting dalam membentuk pemahaman siswa tentang masyarakat, budaya, sejarah, dan geografi tempat yang mereka tempati. Pada tahun 2023, ASEAN (Association of Southeast Asian Nations) mencapai tonggak sejarah dalam integrasi regional, yang juga menciptakan peluang dan tantangan baru dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar di negara-negara yang menjadi anggotanya. Pada artikel ini akan menjelaskan bagaimana ASEAN berpengaruh pada dunia pendidikan terutama pengaruh dalam pembelajaran IPS. (Utari, Degeng, and Akbar 2016)

Peningkatan pemahaman tentang ASEAN, Integrasi ASEAN telah memberikan peningkatan pemahaman yang lebih dalam tentang organisasi ini dalam kurikulum IPS di sekolah dasar. Siswa diajarkan tentang tujuan dan peran ASEAN dalam mendorong kerjasama regional, perdamaian, dan kemakmuran melalui materi yang diajarkan pada saat pembelajaran dengan ini memberikan pemahaman tersendiri bagi siswa mengenai peran-peran ASEAN dan keuntungan yang didapatkan oleh Negara anggota ASEAN.(Yuliani 2021) Hal ini memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana negara-negara di Asia Tenggara bekerja sama dalam berbagai bidang. Dengan mengintegrasikan pemahaman tentang ASEAN dalam kurikulum IPS membantu siswa untuk merasa terhubung dengan negara-negara tetangga dan memahami bagaimana kerjasama regional memengaruhi kehidupan mereka. (Jaminah 2023)

Pembelajaran aktif melalui studi kasus ASEAN, Dalam upaya untuk membuat pembelajaran IPS lebih relevan, sekolah dasar mampu menggunakan metode pembelajaran aktif dengan menggunakan studi kasus ASEAN. Melalui studi kasus ini, siswa diajak untuk menggali lebih dalam tentang isu-isu yang dihadapi oleh ASEAN, seperti perdagangan bebas, lingkungan, atau isu-isu sosial. Hal ini mendorong pemikiran kritis dan pemahaman yang lebih mendalam. Dengan hal ini juga siswa dapat memahaminya dengan lebih nyata mengenai isu-isu yang ada pada ASEAN karena dengan adanya Studi kasus ASEAN mengajarkan siswa untuk menghubungkan konsep-konsep abstrak dalam buku pelajaran dengan masalah dunia nyata yang mereka lihat di berita. (Novita 2019)

Penguatan kerjasama regional, Integrasi ASEAN juga mendorong kerjasama di antara sekolah dasar di negara-negara anggota. Program pertukaran siswa dan guru antar negara memungkinkan siswa untuk berinteraksi dengan teman-teman sebaya dari negara-negara tetangga. Ini bukan hanya memperluas wawasan mereka tentang budaya dan bahasa, tetapi juga mempromosikan persahabatan dan pemahaman lintas-budaya. Dalam hal ini siswa diajarkan mengenai toleransi beragama juga, siswa diajarkan mengenai perbedaan yang harus di hargai antara suku dan bangsa yang berada diluar Negara. Dalam sebuah konferensi pendidikan ASEAN, pertukaran siswa adalah salah satu cara terbaik untuk membentuk generasi yang lebih terbuka dan toleran di ASEAN.

Mendorong pemahaman tentang keanekaragaman budaya ASEAN, Integrasi ASEAN juga memberikan kesempatan untuk meningkatkan pemahaman tentang keanekaragaman budaya di kawasan ini (Kusumswati 2022). Siswa diajarkan tentang beragam budaya, tradisi, dan bahasa yang ada di negara-negara anggota ASEAN, menghargai perbedaan dan kekayaan budaya di Asia Tenggara. Pemahaman tentang keanekaragaman budaya adalah kunci untuk menciptakan warga negara yang menghargai perbedaan dan berkontribusi dalam pembangunan harmonis pada anggota ASEAN. Dengan hal ini dapat disimpilkan bahwa ASEAN 2023 membawa perubahan positif dalam pendidikan IPS di sekolah dasar di negara-negara anggotanya (Wati, Riyanto, and Subroto 2023). Dengan peningkatan pemahaman tentang ASEAN, pembelajaran aktif melalui studi kasus, penguatan kerjasama regional, dan penekanan pada keanekaragaman budaya, siswa di Asia Tenggara akan tumbuh menjadi warga negara yang lebih berpengetahuan, toleran, dan siap untuk berpartisipasi dalam masyarakat global yang semakin terhubung.

                                                                                                                           

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun