tenun Goyor 'Piala Dunia' ini sudah ada sejak tahun 1950-an dan dijalankan oleh sepasang suami dan istri.Usaha sarung tenun goyor  ini masih menggunakan alat-alat tradisional.Pemilik dalam menjalankan usahanya,pemilik juga seorang guru SD.Objek penelitian adalah usaha sarung tenun goyor ATBM "Piala Dunia" yang terletak di Desa Kenteng, Sukoharjo, Jawa Tengah.Desa ini memiliki keunikan karena rata-rata pekerjaan penduduk setempat adalah menenun.Dikelola oleh seorang Guru bernama Ririn dan bapak Walidi memiliki kurang lebih 100 karyawan  yang tersebar di Kecamatan Tawangsari.Â
SarungPandangan saya  terhadap bisnis yg dijalankan Ibu Ririn ini sangat membantu rakyat kurang lebih dengan adanya bisnis sarung tenun Ibu Ririn ini bisa membuka peluang pekerjaan bagi rakyat  menggunakan menyebarkan kearifan lokal.Dimana karyawan – karyawan Ibu Ririn adalah rakyat desa setempat yg mungkin mempunyai ketebatasan buat mencari pekerjaan ditengah sulitnya mencari pekerjaan dizaman sekarang.
Dari hasil wawancara dengan anak Pak Walidi bernama Hyam Wirang  Permana, saya mengidentifikasi beberapa aspek penting mengenai kinerja  karyawan di usaha Sarung Tenun Goyor ATBM "Piala Dunia" sebagai berikut :
 1.BAGIAN MANUFAKTUR
Pengamatan saya di ATBM "Piala Dunia" menunjukkan bahwa usaha sarung Goyor masih menggunakan peralatan sederhana saat bekerja di lantai produksi.Karena teknik tradisional yaitu penggunaan alat tetap dilestarikan, maka tenun tradisional mempunyai nilai tambah tersendiri, seperti kemungkinan menghasilkan produk yang berkualitas dan unik, yang dapat digunakan untuk menciptakan motif yang dapat dikenali dan dapat disesuaikan dengan motif.Setiap aksen tenun yang dibuat oleh  penenun mempunyai nilai kearifan lokal dan dapat melestarikan warisan budaya.
 2.BAGIAN PEMASARAN
Dari  wawancara  dengan putra pemilik usaha sarung tenun Goyor ``Piala Dunia'', tampak pemasarannya meluas ke luar negeri, yakni ke Afrika, Yaman, Turki, dan negara Timur Tengah lainnya.Namun sayangnya, negara kita Indonesia mayoritas beragama Islam dan sarung hanya dipakai sebagai alat salat oleh konsumen Indonesia.Sarung tenun GoyoR berukuran lebar dan besar sehingga sulit  digunakan untuk beribadah.
 3.BAGIAN INOVASIÂ
Alat  yang digunakan masih tradisional.Namun dari sudut pandang keberlanjutan perusahaan, pemilik dapat  mengembangkan desain yang lebih modern dan memproduksi sarung tenun sesuai dengan jumlah penduduk Indonesia, sehingga pangsa pasarnya tidak  hanya dari luar negeri.Namun di luar negeri pun, pemilik sarung tenun dapat mengembangkan strategi bisnis yang dapat memperluas jangkauan konsumen dan cepat beradaptasi dengan teknologi dengan menjual produk langsung dari sumbernya, melewati pembeli juga dapat beradaptasi.
 4.BAGIAN EKONOMIÂ
Sisi positif  dari usaha sarung tenun Goyor Sukoharjo adalah perusahaan memberikan kontribusi  yang signifikan terhadap peningkatan perekonomian lokal melalui industri kreatif kerajinan tangan, dan perusahaan mendukung pengrajin lokal di sekitar masyarakat dan memberikan manfaat penghasilan tambahan.