Mohon tunggu...
Sri Wahyuni
Sri Wahyuni Mohon Tunggu... Administrasi - Blogger || Penulis Fiksi dan Non Fiksi

Seorang pekerja di perusahaan swasta namun tetap mempunyai waktu untuk menulis. Tulisannya banyak diposting di blog pribadi.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pesta Daging Versus Kolesterol

10 Agustus 2019   19:58 Diperbarui: 10 Agustus 2019   20:07 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Idul adha dan qurban. Keduanya merujuk pada satu bahan makanan.  Daging. Kita tidak akan membicarakan apa yang disunnahkan sebelum hari raya idul adha. Karena kompasianer pasti sudah punya banyak sekali referensi mengenai hal itu, baik artikel, buku dan juga ceramah yang disajikan dengan apik oleh para ustadz.

Tulisan ini lebih membahas ke pengalaman pribadi. Lebih tepatnya sebuah akibat dari banyaknya daging yang dikonsumsi. Yah, sedikit banyak mengulas tentang gaya hiduplah.

Berbicara idul adha tentu akan banyak sekali daging qurban yang dibagikan oleh para panitia qurban. Hal itu membuat konsumsi daging meningkat. Bisa dibayangkan asupan lemak jenuh pun ikut meningkat.

Hal ini mengingatkan pada satu kejadian beberapa waktu lalu. Saat itu ada kegiatan aqiqah anak tetangga. Seperti lazimnya, rasa syukur atas kelahiran putra maupun putri tercinta diungkapkan dengan menyembelih kambing.

Tanpa sempat mengontrol asupan lemak jenuh dari daging kambing, mama yang membantu memasak untuk acara aqiqahpun ikut menikmati daging kambing tanpa membatasi jumlah yang beliau konsumsi. Tak pelak lagi setelahnya, beliau mulai merasakan sakit kepala, sering kesemutan dan pegal - pegal di kakinya.

Beruntung saya punya sepupu lulusan sekolah kesehatan. Cukup sekali telpon, menceritakan sedikit keluhan mama dan awal mendapat keluhan itu dia langsung bergegas dengan seperangkat alat kesehatan yang belakangan ku tahu memang untuk memeriksa kadar darah. Dan benar saja, kadar kolesterol mama di atas 200 dan menurut sepupu saya itu sudah dalam kategori kolesterol tinggi.

Akhirnya dia memberikan sekaplet obat untuk menurunkan kadar kolesterolnya. Saat itu dia memberikan simvastatin. Kemudian dia mulai menjelaskan agar mama mulai mengurangi konsumsi daging. Ah si mama ada - ada saja. Membuat jantung si eneng jumpalitan karena gelisah. Memang siapa yang tidak akan gelisah jika ibunda tersayangnya mengeluh sakit?

Jadi kompasianer, berhubung idul adha ini akan banyak distribusi daging - dagingan, diharapkan untuk tetap mengontrol konsumsi makanan berbahan daging ya. Jangan terlalu larut dalam pesta pora daging - dagingan! Karena menjaga kesehatan itu lebih baik daripada mengobati. Tapi bagaimana kalau sudah terlanjur mengonsumsi daging berlebihan?

Jika sudah begitu ada baiknya kalian menggerakkan sedikit otot - otot kalian. Istilah kerennya, rutinkan kembali olahraganya. Begitu saja ya kompasianer. Ini hanya sepenggal pengalaman pribadi mengenai masalah daging - dagingan dan kolesterol.

Jangan khawatir menikmati banyak daging asal kalian tidak lupa untuk tetap hidup sehat dan rutin berolahraga. Semoga kalian bisa mendapat pembelajaran dari sedikit pengalaman ini. Terima kasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun