Mohon tunggu...
yuni aziza
yuni aziza Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ada Apa dengan DPR?

5 September 2016   13:55 Diperbarui: 5 September 2016   17:38 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

“Masih ingatkah kalian dengan kasus sidang Paripurna? Kemanakah hilangnya anggota Dewan yang terhormat itu? Anggota DPR bermasalah seperti yang terlibat kasus korupsi, sering bolos, atau tidur saat sidang memang selayaknya mundur dari jabatan (Liputan6.com, 4/6/2015).”

Saya mengutip dari buku yang berjudul “ Reaksi Intelektualitas Untuk Demokrasi” karangan dari bapak Joko Siswanto, bahwasannya DPR (Dewan Perwakilan Rakyat) di negara ini mempunyai dua fungsi yang harus dilaksanakan. Pertama, fungsi sebagai partner eksekutif dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang akan di ambil, dan fungsi kedua adalah sebagai pengawas atas pelaksanaan kebijakan-kebijakan yang dilakukan eksekutif. Selain kedua fungsi terbseut, DPR juga mempunyai tugas yang sangat penting, yang salah satunya adalah menyerap, menghimpun, menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat.

Lalu pertanyaannya adalah dimana Dewan Perwakilan Rakyat yang menampung serta menindaklanjuti aspirasi rakyat tersebut?

Entahlah. Sekarang sungguh jarang sekali ditemukan perwakilan rakyat yang ingin menampung dan menindaklanjuti aspirasi rakyat, terutama aspirasi rakyat tingkat menengah dan tingkat bawah. Mereka seakan-akan lupa kepada rakyat yang telah menghantarkan mereka di kursi yang empuk saat ini. Dimanakah janji-janji manis mereka yang selalu diumbar ketika kampanye? Dimanakah mereka yang katanya akan mensejahterakan rakyat Indonesia? Namun apa nyatanya saat ini? Sungguh memilikuan.

Lalu apa yang harus diperbaiki dari Anggota Dewan itu sendiri?

Menurut saya, yang harus diperbaiki itu adalah kualitas dari Anggota Dewan itu sendiri. Karena jika para Anggota Dewan itu mempunyai kualitas yang baik, maka Anggota Dewan pasti akan melakukan tugasnya dengan baik pula. Dalam buku “ Reaksi Intelektualitas Untuk Demokrasi” karangan dari bapak Joko Siswanto, ada 5 faktor yang bisa mempengaruhi kualitas anggota dewan, yaitu pendidikan, pengalaman, umur lama menjadi anggota dewan, sikap, dan mental. Jika kita hubungkan kualitas anggota dewan dengan kejadian diatas, sepertinya cukup logis untuk dibahas.

Menurut saya dari kelima faktor yang mempengaruhi kualitas anggota dewan tersebut yang paling berpengaruh adalah sikap dan mental. Namun bukan berarti ketiga faktor lainnya tidak penting. Mengapa saya beranggapan bahwa yang paling berpengaruh adalah sikap dan mental? Karena meurut saya jika setiap anggota dewan mempunyai sikap dan mental yang baik, anggota dewan pasti dapat mengemban tugasnya dengan baik juga. Walaupun seseorang berpendidikan tinggi, namun tidak mempunyai sikap dan mental yang baik, maka semua itu juga akan sia-sia. Sudah banyak contoh-contoh Anggota Dewan yang berpendidikan tinggi, namun mereka tetap terjerumus dalam tindakan korupsi dll. Dan kita sebagai rakyat Indonesia juga harus bisa memilah mana calon-calon Anggota Dewan yang benar-benar bisa mendengar, menindaklanjuti aspirasi rakyat, serta mengayomi rakyat Indonesia.

Nama : Yuni Aziza

nim : 07031181520050

Jurusan : Ilmu Komunikasi (B)

Kampus : Universitas Sriwijaya

Dosen pengasuh : Nur Aslamiah Supli, BIAM., M.Sc

(Sumber beita : liputa6.com, diakses pada 1september 2016, pukul 19.32 WIB)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun