Beginilah potret kehidupan engkong manol. Pria berusia 65 tahun, dengan pencahariannya mencari kardus dan botol bekas. Menggunakan gerobak yang terbuat dari kayu dan seadanya ini menjadi wadah untuk mencari barang bekas dan kemudian di kumpulkan ke pengepul barang setiap seminggu sekali.
Penghasilannya tak menentu, seminggu ia bisa mendapatkan 200k hingga 300k.
Beliau bekerja dari hari senin hingga kamis dan sabtu hingga minggu. Engkong manol hanya satu hari libur yaitu di hari jumat. Karena menurutnya hari tersebut khusus untuk istirahat dan solat jumat.
Beliau bekerja sudah hampir satu tahun mencari kardus dan botol bekas untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Sebelumnya, selama delapan tahun,beliau berkebun seperti bayam, kemangi, dan kangkung. Kebun tersebut bukanlah miliknya, tetapi milik orang lain yang ada di dekat sekitar rumahnya, dan diupah seadanya.
Â
Engkong manol hanya tinggal dengan sang istri yang bernama kustini. Istrinya berumur 55 tahun. Mereka memiliki tiga orang anak laki-laki yang sudah mempunyai keluarga. Ketiganya tinggal dirumah masing-masing yang jaraknya berdekatan dengan rumah engkong manol.
Engkong manol dan istrinya memiliki 7 orang cucu yang sangat disayanginya. Sang istri bekerja sebagai binatu keliling rumah yang sudah hampir 11 tahun, pekerjaannya tersebut untuk membantu perekonomian keluarga dengan engkong manol.
Menurut engkong manol, Â "saya masih mampu bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidup dengan istri dan gamau merepotkan anak-anak saya yang sudah berkeluarga".
Kita dapat mengambil pelajaran dari sosok engkong manol bahwa selagi kita mampu bekerja keras di usia lansia, maka bekerjalah dan janganlah merepotkan orang lain.
Karya: Yunia Triyawati dan Nabillah Putri Cahyani pada mata kuliah Bahasa Jurnalistik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H