Malam renggut bengis
giring rasa pada duka tiada henti
bendera setengah tiang lagi
kuyup diterpa hujan menderas
apa rasa di dada
mengepuli langit-langit hati
detak jantung mengaduk-aduk
tercampur berlampiaskan tangis
Sepoi angin menusuk
berdebaran jantung
rusuk bergetar lemah tak berkuat
hujan derpkan miris
ada yang hilang tak tercari
sudah di sisi sang Khalik terpanggil
ucap mengucap tak jelas
seperti doa meski tak meminta
kepasrahan
Tunas muda hijau menyegar
belum masa layu inginnya
terenguk penindasan
refolusi berkata apa
liang-liang korban terbuka menganga
tak ada kalah
tak ada teriak menang
kepuasan?
juga tidak
Lantas darah tercurah untuk siapa?
Â
Sibolga, 10 Desember 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H