Mohon tunggu...
Boarneges
Boarneges Mohon Tunggu... Profesional -

"Tidak-kah kita merasa kehilangan orang-orang yang selama ini kita andalkan? mari kita melawan lupa,

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mari Memberontak

6 Desember 2014   03:52 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:56 52
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Pagi berdebu
bisik-bisik kedai kopi
apa koran hari ini

lagi-lagi perkibulan
mereka menyantap-nyantap
dibawah mereka rakyat sengsara

Hai kau pembangkang
kau yang dulu mengukir sejarah
tinggalkan kursimu
tutup bukumu
mari kita turun ke jalan
ayo kita memberontak
kita lawan pencoleng-pencoleng ini
kita hadang penindas ini
ini tiran
ini penjajahan
dimana dirimu
kenapa berdiam
adakah engkau pengecut

Muak, sungguh muak
wajah-wajah mereka ini
bermanis-manis
dan kita menggangguk-ngangguk?
tidak !
kepalkan lagi jemarimu
arahkan kepada mereka
penjajah-penjajah
yang telah merampas kedaulatan
menjual kemakmuran
oh bocah-bocah malang
kelaparan
pidato-pidato membahana
isinya omong kosong belaka
hentikan kibul ini

Hai kau yang dulu berani
kebenaran digusur
keadilan jadi hiasan jalan
demokrasi di tong sampah
jangan biarkan !
mari lawan
mari kita memberontak
mari kita hentikan pencoleng-pencoleng
mari kembalikan
rakyat menunggu sikap
.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun