“Iya, Na. Ini mau berobat. Kami pergi dulu ya, Na,” kataku pamit.
“Ke Klinik?”
“Iya, Na.”
“Semoga saja mereka mau mengobatinya,” ucapnya pelan. Seakan tak percaya dengan tujuanku. Aku mengangguk saja,
“Hati-hati, Ni. Pelan-pelan saja, kamu lagi berisi.”
“Iya, Na,” ujarku singkat dan berlalu pergi.
***
(Bersambung Perempuan di Tambang Batu 2)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!