Apakah kau mengerti
arti angin mendayu melipur peluh
di antara bara-bara menghangat
torehkan nilai manusia
ketika menggunggat sejengkal napas
bahkan kau tak mengerti
Seberapa kau tahu
kesulitan jelata dengan teori-teori ekonomi konyol
yang tertampil layar-layar kaca berwarna
model teranyar
yang bahkan tak kami punya
Sejauh mana kau memandang
hingga simpulkan salah, salah dan salah
sudah terlalu lama menjadi objek
praktek-praktek kebijakan
survei demi survei
dan berbagai lelucon konyol
gambarkan nasib
Sudah berapa lama kau belajar
berkutat dengan diktat-diktat kapitalis
dengan kuku bersih
mempelajari betapa lumpurnya sawah
dimana harapan tinggi singgah
berjudul : Swasembada Pangan
Kami masih disini
bersama cangkul-cangkul dan kail
berlumpuran dan berasinan
dibawah panas terik
menghitam legam
untuk sejengkal napas
untuk sejengkal usus
untuk kami hidup
dan kau punya alasan
membuat lagi kebijakan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H