Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar ke-4 di dunia. Dirjen Dukcapil Zudan Arif Fakrulloh menyebutkan jumlah penduduk Indonesia di pertengahan tahun 2022 sebanyak 275,36 juta jiwa, sebagaimana dikutip dari laman resmi dukcapil kemendagri (2022). Dengan jumlah penduduk yang tergolong besar, Indonesia berpotensi mempunyai ketersediaan tenaga kerja yang produktif dan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi karena banyak wirausaha yang bermunculan. Wirausaha tersebut diharapkan untuk menjadi investor di Indonesia.
Investor adalah orang atau sekelompok orang yang menanamkan modal usahanya dalam jangka waktu tertentu untuk memperoleh keuntungan. Sedangkan kegiatan yang dilakukan oleh seorang investor disebut investasi. Dalam buku Investasi Surat Berharga BPKH pengertian investasi adalah menanam atau menempatkan uang atau harta yang dimiliki dengan harapan nilainya akan meningkat di masa depan. Secara umum investasi dibagi menjadi dua produk yaitu:
- Investasi berbentuk aset berwujud (real asset), yaitu produk investasi yang dapat dipegang dan dilihat bentuknya. Contoh tanah, properti, gedung, dan emas.
- Investasi berbentuk aset keuangan (financial asset), yaitu investasi yang wujudnya tidak bisa dipegang tetapi dapat dilihat dalam bentuk  kertas. Contoh deposito, saham, obligasi, dan reksadana.
Selain menjadi negara dengan jumlah penduduk terbesar, Indonesia juga menjadi negara muslim terbesar nomor 1 di dunia. Jumlah penduduk muslim di Indonesia sebanyak 231,06 juta jiwa jika dipersentasekan sebesar 83,91%, dikutip DataIndonesia.id (2022). Melihat jumlah penduduk muslim yang begitu besar di Indonesia menyebabkan kehalalan produk investasi menjadi syarat mutlak untuk menjadi pilihan utama.
Islam memandang investasi sebagai aktivitas yang sangat dianjurkan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan (kesejahteraan) diri menjadi lebih baik di masa depan. Salah satu investasi berbentuk aset keuangan syariah yang paling banyak diminati adalah sukuk. Sukuk atau yang lebih dikenal Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) merupakan Surat Berharga Negara yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Keuangan berdasarkan prinsip syariah sebagai bukti atas bagian penyertaan suatu aset, dikutip dari Idx Islamic.
Pemerintah menyebutkan penerbitan Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 telah membuat rekor baru dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Masa penawaran Sukuk Negara Ritel (SR) seri SR017 berlangsung pada 19 Agustus hingga 14 September 2022 dengan total volume pemesanan pembelian SR017 yang telah ditetapkan sebesar Rp26,97 triliun, tepatnya Rp26.974.976.000.000. SR017 yang diterbitkan menggunakan akad ijarah asset to be leased, dengan menggunakan Barang Milik Negara (BMN) dan Proyek Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2022 sebagai underlying assets, sebagaimana dikutip dalam Bareksa.com.
Dari pemaparan pemerintah tersebut  volume pembelian sukuk mengalami peningkatan yang sangat signifikan sehingga membuat rekor baru dalam penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel. Hal ini menandakan bahwa sukuk menjadi pilihan investasi bagi para investor untuk menanamkan modal usahanya. Sukuk menjadi pilihan karena imbal hasil produk tersebut berupa uang sewa (ujrah) sesuai dengan prinsip syariah yang tidak mengandung riba. Imbal hasil sukuk ini juga akan dibayarkan secara rutin pada periode tertentu dan nilai pokok pinjaman akan dibayarkan pada saat jatuh tempo.Oleh karena itu, sukuk tepat dijadikan pilihan bagi investor muslim yang ingin menanamkan modalnya menjadi investasi syariah.
Penulis: Yuni Asri
Sumber:
https://www.bareksa.com/berita/sbn/2022-09-21/sr017-rekor-jumlah-investor-terbanyak-sepanjang-sejarah-sbn-ritel-ini-12-catatan-pentingnya [diakses 16 Desember 2022]
https://dataindonesia.id/ragam/detail/8-negara-dengan-populasi-muslim-terbesar-ada-indonesia [diakses 16 Desember 2022]
https://dukcapil.kemendagri.go.id/berita/baca/1396/dukcapil-kemendagri-rilis-data-penduduk-semester-i-tahun-2022-naik-054-dalam-waktu-6-bulan [diakses 16 Desember 2022]
