Struktur ekonomi Indonesia didominasi oleh UMKM, demikian ungkap Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Menkop dan UKM), Drs. Teten Masduki. Beliau mengungkapkan fakta ini dalam sebuah ceramah yang berbicara tentang tantangan yang dihadapi oleh koperasi dan UMKM dalam menghadapi globalisasi. Menurut Menkop dan UKM, sekitar 99,9% usaha di Indonesia adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Lebih lanjut, UMKM menyumbang sekitar 97% dari tenaga kerja yang ada di Indonesia. Namun, meskipun memiliki andil yang signifikan dalam penyerapan tenaga kerja, kontribusi UMKM terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hanya mencapai sekitar 61%. Ini mengindikasikan bahwa masih ada kesenjangan dalam produktivitas UMKM, dan sekitar 0,1% perusahaan besar masih menguasai sekitar 40% dari PDB.
Menteri Koperasi dan UKM juga menggarisbawahi dampak globalisasi saat ini, yang cenderung menguntungkan negara besar dan perusahaan besar. Perdagangan global sebagian besar terkait dengan perusahaan transnasional, dan negara maju memiliki posisi tawar yang lebih baik dalam konteks ini. Hal ini terlihat dari lokasi kantor pusat perusahaan transnasional yang berada di negara maju, yang mengakibatkan investasi asing cenderung terpusat di negara-negara tersebut.
Indonesia telah berusaha untuk menjadi bagian dari rantai nilai global atau Global Value Chains (GVC) dengan menarik investasi asing. Namun, posisi Indonesia dalam GVC masih tergolong rendah dalam perbandingan dengan negara-negara lain di Asia. Oleh karena itu, upaya untuk meningkatkan peran UMKM dalam GVC dapat dilakukan melalui ekonomi digital, termasuk e-commerce, yang saat ini mengalami pertumbuhan pesat. Ekonomi digital Indonesia memiliki nilai yang signifikan, dan dengan pemanfaatan teknologi digital, Indonesia berpotensi menjadi salah satu pemain utama dalam ekonomi digital di Asia Tenggara pada tahun 2030.
Tidak hanya UMKM, koperasi juga memiliki peluang untuk berpartisipasi dalam GVC melalui ekspor produk mereka. Namun, diperlukan dukungan finansial agar koperasi dapat memperluas produksi dan infrastruktur penyimpanan yang dibutuhkan untuk mendukung ekspor.
Menteri Menkop dan UKM juga memberikan rekomendasi, termasuk peningkatan penguasaan teknologi, pembelajaran tentang manajemen bisnis, kerja sama perdagangan dan investasi, menciptakan iklim usaha yang kondusif, dan aktif berpartisipasi dalam perdagangan internasional. Semua upaya ini bertujuan untuk memanfaatkan keunggulan domestik dan memberikan manfaat bagi rakyat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H