Mohon tunggu...
Yuniarti DwiAstuti
Yuniarti DwiAstuti Mohon Tunggu... Perawat - Mahasiswa Ilmu Keperawatan Universitas Diponegoro

Bekerja di Puskesmas Bendan Kota Pekalongan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

KKN Pulang Kampung, Mahasiswa UNDIP Bagikan "Ketan Eco" hingga Gertak Warga!

6 Februari 2021   20:42 Diperbarui: 14 Februari 2021   14:56 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Antusias Ibu-Ibu PKK Mendapatkan Bibit Kelor Cutting Stek Fresh Siap Tanam di Gedung Pertemuan Warga RT 01/ RW 05Kelurahan Watesalit, Kab. Batang, dok. pribadi)

Batang (2021) Pelaksanaan KKN UNDIP TIM I 2021 kali ini sedikit berbeda jika dibandingkan dengan pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya. KKN tahun ini dilaksanakan dengan Judul KKN Pulang Kampung. Hal tersebut disebabkan masih tingginya angka kejadian covid-19 di Indonesia, khususnya di kabupaten Batang. Tema yang diangkat pada KKN kali ini yaitu "Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis Pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG's).

Pada minggu kedua hingga kelima pelaksanaan KKN Tim I telah dilaksanakan program kerja yang disusun oleh Yuniarti Dwi Astuti (39) tanggal 10-31 januari 2021 mengusung dua program kerja yaitu "Pemberian Kelompok Rentan Edukasi Covid (Ketan Eco)" dan "Pemberdayaan Masyarakat Melalui Gerakan Tanam Kelor (Gertak) di Pekarangan Dalam Upaya Mewujudkan Hidup Sehat dan Sejahtara" Program kerja tersebut dilaksanakan di RT 01/ RW 05 kelurahan Watesalit, Kabupaten Batang.

Program kerja pertama yang dilakukan bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat dalam menerapkan PHBS di lingkungan keluarga masing-masing dan diharapkan perilaku ini dapat membudaya di masyarakat, sehingga dapat menjadi kebiasaan baru yang bukan hanya diberlakukan saat kondisi pandemi, kemudian memangkas kemungkinan penyebaran covid akibat aktivitas di lingkungan kelurahan Watesalit, memberikan rasa aman serta mempertahankan kesehatan kelompok rentan  khususnya anak-anak dan lansia. Sementara itu, program kerja kedua mengacu pada tujuan pembangunan berkelanjutan (SDGs) poin ke 3, dimana harapannya penanaman kelor dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat. Salah satu program yang dapat dilaksanakan oleh masyarakat dalam upaya peningkatan kesejahteraan keluarga, khususnya di bidang pangan adalah program penanaman dan pemanfaatan tanaman kelor sebagai tanaman sayur sekaligus obat. Kelor dapat dibudidayakan di lahan pekarangan untuk konsumsi sehari-hari sebagai sayur, dan jika lahan yang ditanami cukup luas maka sebagian hasil panen dapat dijual dan menambah pendapatan keluarga.

Kegiatan dilaksanakan dengan memberikan edukasi peningkatan disiplin protokol kesehatan, edukasi mengenai covid-19 dan pencegahannya, edukasi cegah stigma negatif terhadap penderita dan keluarga yang terkonfirmasi covid, serta pemeriksaan kesehatan pada lansia dan edukasi bagaimana lansia tetap sehat selama pandemi. Program kerja ini dilakukan karena berdasarkan observasi yang dilakukan oleh mahasiswa, masyarakat masih terlihat abai terhadap protokol kesehatan. Anak-anak dan lansia menjadi prioritas karena merupakan kelompok rentan dalam suatu komunitas. Adapun pelaksanaan kegiatan dengan memberikan edukasi 6 langkah 5 momen  cuci tangan dengan benar pada anak-anak SD dan membagikan masker. Kegiatan edukasi dengan media brosur dan penjelasan mengenai panduan lansia cegah Covid-19, serta pemeriksaan kesehatan lansia dilaksanakan di gedung pertemuan RT 01/ RW 05 kelurahan Watesalit dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. Pemeriksaan kesehatan lansia yang dilakukan diantaranya pemeriksaan tekanan darah dan glukosa darah. Kegiatan edukasi juga dilakukan pada warga secara door to door dengan membagikan brosur dan buku spiral. Banner larangan meludah sembarangan serta poster etika batuk selanjutnya ditempel di gedung pertemuan sebagai pusat kegiatan warga RT 01/RW 05 sebagai upaya pemutus penularan covid. Mahasiwa juga menyerahkan dispenser handsanitiser otomatis di gedung pertemuan warga RT 01/RW 05

(Antusias Ibu-Ibu PKK Mendapatkan Bibit Kelor Cutting Stek Fresh Siap Tanam di Gedung Pertemuan Warga RT 01/ RW 05Kelurahan Watesalit, Kab. Batang, dok. pribadi)
(Antusias Ibu-Ibu PKK Mendapatkan Bibit Kelor Cutting Stek Fresh Siap Tanam di Gedung Pertemuan Warga RT 01/ RW 05Kelurahan Watesalit, Kab. Batang, dok. pribadi)
Selanjutnya berkaitan dengan pandemi, masih banyak warga yang belum memahami manfaat dari penanaman kelor, yang dapat dikonsumsi untuk menjaga imunitas. Program "Gertak" (Gerakan Tanam Kelor) dilaksanakan dengan memberikan sosialisasi mengenai manfaat dan kandungan tanaman kelor pada ibu-ibu PKK warga kelurahan Watesalit RT 01/ RW 05 dengan menggunakan media brosur serta memaparkan evidence based terkait manfaat tanaman kelor. Saat sosialisasi berlangsung peserta sangat antusias dengan aktif bertanya. Pada kesempatan yang sama mahasiswa menyerahkan bibit tanaman kelor cutting stek fresh siap tanam kepada ibu-ibu PKK yang hadir untuk selanjutnya pada keesokan harinya dilakukan kegiatan penenaman kelor di beberapa pekarangan rumah warga.

"Kegiatan yang dilaksanakan di wilayah kami sangat bermanfaat bagi warga, semoga bisa terus diterapkan edukasi yang sudah diberikan, dan tanaman kelor yang sudah ditanam bisa tumbuh subur", tutur Hj.Sukeni, ketua RW 05 Kelurahan Watesalit pada akhir kegiatan mahasiswa.

Dosen Pembimbing: dr. Siti Fatimah, M.Kes

Oleh: Yuniarti Dwi Astuti_FK_Ilmu Keperawatan_Universitas Diponegoro

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun