Pagi memang indah, tak ada yang salah dengan mentari yang datang menyingsing  dari timur menyinari bumi dan segala isinya. Hamparan gunung dan hijaunya sawah ditambah dengan indahnya gemericik aliran air sungai nan jernih. Sejuk udaranya, kabut pagi masih terasa dingin dan sejuk. Sapaan pagi para petani dan pedagang yang sedang menuju pasar untuk mengais rezeki. semua aktivitas berjalan sesuai rutinitasnya. Yah itulah lingkungan tempat tinggal Anak temon(Temon). Kehidupan Temon juga sangat sederhana, perekonomiannya menengah kebawah. Temon terbiasa dengan kekurangan dan hujatan orang lain tentang lingkar kehidupannya. Perawakannya Besar, tidak terlalu tinggi, berkulit sawo matang dan Berbeda dengan Anak temon kehidupan anak tiri (Tiri) kehidupannya terbiasa dengan lingkungan perkotaan. Lingkungan tempat tinggal Tiri yang didukung teknologi, kemajuan transportasi dan kehidupan yang modern. Tiri merupakan anak yang pandai, cakap, tanggap, cekatan, dan tegas. Tiri adalah anak yang berada secara ekonomi dan pendidikannya terjamin oleh keluarganya. Tiri juga anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Perawakannya Besar tinggi dan tampan. Lain cerita dengan kehidupan Anak Pungut (Pungut) yang kehidupannya penuh perjuangan, Pungut memiliki lima saudara empat kakak dan satu adik. Kehidupannya secara ekonomi serba terpenuhi namun pungut seringkali harus berusaha sendiri dengan kehidupannya. Perawakannya besar, putih dan tidak terlalu tinggi, dan cantik. Pungut tinggal dilingkungan perkotaan dan terbiasa dengan tetangga yang rumahnya berdempetan, tidak memiliki halaman.  Pungut merupakan anak yang tanggungjawab, tegas, humanis, dan fleksibel. Nah yang terakhir ini Anak Emas (Emas) kehidupannya serba misterius, perawakannya putih kecil tinggi dan populer dengan ketampanannya.Â
Pertemanan berawal dari Temon dan Tiri di terima di universitas yang sama dan jurusan yang sama. Hampir selama satu tahun menjadi mahasiswa Temon dan Tiri tidak saling mengenal karena Temon merupakan anak yang pendiam sedangkan Tiri anak yang aktivitas sosialnya tinggi. Pertemuan antara Temon dan Tiri berawal dari perlombaan yang mereka ikuti di tingkat Universitas.Â
"Hai.."sapa Tiri pada Temon
"Hai.."balas Temon
Keduanya terdiam.. Yaah memang Temon bukan anak yang banyak bicara dengan orang yang baru dikenalnya. Akhirnya Tiri memulai percakapan kembali.Â
"Kamu jurusan apa?" Tanya Tiri
"Aku jurusan Ekonomi" jawab Temon
"Lhaaa,,," Jawab Tiri kaget. Dia merasa telah mengenal seluruh temannya satu jurusan dengan jiwa sosialnya yang tinggi.
"Kenapa? Apakah aneh? "Jawab Temon
"Bukan,,, bukan begitu kak tapi kita se jurusan lho" jawab Tiri
"Oh ya... " jawab Temon