Mohon tunggu...
Yuniar Marhamah Ibrahim
Yuniar Marhamah Ibrahim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menjadi Mahasiswa merupakan privilege yang aku rasakan. Maka dari itu, aku sangat menghargai apapun dalam hidup, antara lain menuangkannya dalam sebuah tulisanku

Selanjutnya

Tutup

Bandung

Batik: Warisan Budaya Indonesia

17 Oktober 2023   21:20 Diperbarui: 17 Oktober 2023   21:47 104
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kelompok 12 Modul Nusantara PMM 3 UPI Memamerkan Batik Tulis Karya Sendiri

Batik merupakan kain bergambar hasil karya indonesia yang dibuat menggunakan canting berisi cairan malam. Batik dibuat dengan teknik khusus dan dengan cara tertentu, sehingga membuatnya mempunyai ciri khas tertentu. Sejak tanggal 2 Oktober 2009, UNESCO menetapkan Batik sebagai Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity). Sejak tanggal tersebut pula Hari Batik Nasional ditetapkan.

Merupakan suatu kebanggaan tersendiri ketika diberikan kesempatan untuk membatik dan di bimbing oleh Kak Alfi Alfiah yang merupakan Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia yang pernah meraih prestasi tingkat Internasional. Sebelum terjun membuat batik, Kak Alfi memberikan beberapa materi mengenai Batik Tulis, sebagian motif Batik di Indonesia, serta prosedur pembuatannya. Setelah penyampaian materi, kami diberikan kain jenis Mori perorangnya, serta diberi canting.

Sebelum langsung mempraktekannya menggunakan canting dengan cairan malam, kami menggambar sketsa motif dengan menggunakan pensil. Setelah menggambar sketsa, kami langsung diarahkan untuk menulis batik menggunakan canting beserta cairan malam yang dimasak menggunakan wajan di atas kompor kecil, dengan api yang bisa diatur besar kecilnya. Menulis batik harus full mengikuti sketsa dan harus tembus sampai ke bagian belakang kain.

Dengan begitu hati-hati menggunakan canting, memerlukan waktu yang cukup lama bagi pemula seperti kami, apalagi dengan motif yang cukup sulit. Setelah menulis dengan cairan malam, kami memilih untuk mencolet dengan beberapa warna yang tersedia, untuk memperindah motif batiknya. Setelah mencolet, teknik selanjutnya yaitu menyelupkan kain kedalam Napthol AS-G atau AS-D, kemudian ke warna yang tersedia sesuai keinginan. Langkah terakhir yaitu Melorod yang berfungsi untuk melunturkan cairan malamnya.

Reporter: Yuniar Marhamah S. Ibrahim

Editor: Salsa Solli Nafsika, M.Pd.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bandung Selengkapnya
Lihat Bandung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun