Mohon tunggu...
Yuniar Indah Prameswary
Yuniar Indah Prameswary Mohon Tunggu... Lainnya - BLOG PRIBADI

Official Account // Welcome to My Blog

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jaga Toleransi Beragama, Surabaya Dirikan 6 Tempat Ibadah di Royal Residence

22 Mei 2021   18:26 Diperbarui: 22 Mei 2021   19:07 1256
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SURABAYA - Hidup rukun berdampingan tentu menjadi dambaan setiap warga. Apalagi, di tengah perbedaan keyakinan, umat yang ada mampu menyelaraskan kehidupan bertetangga yang cukup harmonis. Hal inilah yang tercermin dari kehidupan rukun tetangga di Perumahan Royal Residence, Wiyung, Surabaya. 

Dengan berbagai macam latar belakang, mulai dari multi etnis, pekerjaan, hingga agama, warga perumahan di kawasan tersebut dapat menjadi representasi kehidupan rukun masyarakat Indonesia pada umumnya. Yang paling unik, adalah wujud toleransinya yang kuat.

Salah satu wujud toleransi antar umat beragama di Indonesia yang memang memiliki ragam agama dan budaya yang ada di Surabaya, ialah dengan adanya rumah ibadah dari 6 agama yang berbeda berdiri tegak secara berdampingan, sehingga lokasi rumah ibadah itu terlihat menyatu dan indah, lantaran antara satu bangunan dan lainnya memiliki perbedaan gaya arsitektur masing -- masing agama.

Rumah ibadah ini di antaranya Masjid Muhajirin, Gereja Khatolik, Gereja Kristen -- Prostestan, Kelenteng, Vihara dan Pura. Setiap bangunan tersebut saling bersebelahan satu sama lain. Sehingga terlihat berjejer dengan rapi tanpa adanya tembok atau pagar sebagai pembatas disisi -- sisinya.

Sumber : Potret wawancara narasumber dengan Bapak Ketut Kamis (25/2/2021). (Foto: Kelvin Eka)
Sumber : Potret wawancara narasumber dengan Bapak Ketut Kamis (25/2/2021). (Foto: Kelvin Eka)
Salah satu warga Royal Residence yang melakukan ibadah di 6 Tempat Ibadah ini, Bapak Ketut Swidana (59), mengatakan bahwa sangat setuju dengan di bangunnya 6 tempat ibadah dalam satu lingkup untuk mempermuda kita saling mengenal satu sama lain.

" Cukup bagus ya, jadi kita bisa lebih menyelami kawan -- kawan yang berbeda aliran agama, jadi bisa membuat kita lebih menghargai toleransi. Mulai dari kawan Muslim, kawan Budha, kawan Katholik, kawan Klenteng dan saya sendiri dari Pura". Ucap Ketut, Kamis (25/02/2021)

Warga Royal Residence itu juga mengatakan kalau ia sangat menghargai adanya toleransi yang ada saat dibangunnya 6 tempat ibadah tersebut, dengan adanya bangunan tersebut kita dapat lebih menghargai masing -- masing individu.

" Sebenarnya, kita bisa menghargai masing -- masing orang, jadi kita tidak perlu tahu urusan -- urusan individu masing -- masing dalam menjalankan ibadahnya. Begitu juga dengan kita, kita cukup fokus dengan diri kita sendiri. Bahwa agama itu memang tujuannya untuk berbuat baik, kalo kita yakini semua amalan nya baik". Tambahnya.

Adanya 6 Tempat Ibadah dalam satu lingkup di Royal Residence ini menjadi simbol Surabaya, bahwa Kota Surabaya ini menjadi salah satu kota yang paling toleran dibandingkan dengan negara -- negara / kota-kota yang lain. Bahkan tiap agama mempunyai keunikan nya masing-masing seperti alat dan waktu ibadah masing-masing, bahkan tiap rumah ibadah senantiasa menjaga hubungan baik dengan yang lainnya.

Lokasinya yang sangat strategis berada di pusat kota memudahkan masyarakat untuk mengunjungi area ini. Tapi tak banyak sekali pengunjung dari luar yang datang untuk berkunjung ke 6 tempat ibadah ini karena penjagaan nya yang ketat dan perlu menyerahkan kartu identitas untuk masuk ke Royal Residence.

Dengan adanya 6 Tempat Ibadah ini, diharapkan ke depannya toleransi beragama dapat di lakukan dengan cara saling menghargai antar penganut agama lain. Bahkan dapat juga dilakukan dengan menjaga silaturahmi dan berkomunikasi antar umat beragama agar tidak menimbulkan konflik atau kecurigaan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun