Mohon tunggu...
Yuniar Faizam
Yuniar Faizam Mohon Tunggu... Mahasiswa - Kabid PTKP

Insan akademis, pencipta, pengabdi, yang bernafaskan Islam dan bertanggung jawab atas terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa bersama Masyarakat Turun Jalan Tolak Kenaikan BBM

12 September 2022   10:42 Diperbarui: 12 September 2022   11:21 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rabu, 7 September 2022 aliansi G7S/BBM menggelar aksi damai yang diselenggarakan di alun-alun Purwokerto kabupaten Banyumas. Aliansi tersebut terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam dan gabungan dari pengendara ojek online, ojek pangkalan dan pengemudi transportasi lainnya. 

Aliansi tersebut menuntut pemerintah kabupaten Banyumas untuk sepakat dengan tuntutan mereka, yaitu menolak kebijakan pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM, menaikkan tarif dasar transportasi angkutan umum, dan menjamin kestabilan harga bahan pokok. Massa yang turun kejalan diperkirakan mencapai seribu orang. Hal itu membuat beberapa ruas jalan ditutup sementara waktu.

Aksi tersebut dimulai dengan konvoi kendaraan bermotor yang dimulai dari depan bioskop rajawali, kemudian melewati jalan Ahmad Yani dan berakhir didepan alun-alun Purwokerto. Aksi tersebut juga diikuti oleh emak emak yang juga meluapkan keresahan mereka atas kenaikan harga BBM. Puluhan personil kepolisian juga terlihat mengamankan aksi damai tersebut.

Ibnu Katsir selaku ketua HMI cabang Purwokerto mengatakan, aksi tersebut merupakan reaksi dari masyarakat terhadap kenaikan harga BBM yang berimbas pada memburuknya kesejahteraan. Aksi itu juga merupakan aksi serempak yang dilakukan di berbagai daerah di Indonesia. 

"Aksi tersebut sudah dirancang dengan baik sebagai reaksi dari mahasiswa dan masyarakat supaya pemerintah kabupaten Banyumas dapat sepakat dan menyalurkan aspirasi kita semua sampai ke pusat".

Dalam aksi tersebut, bupati Banyumas Ahmad Husein menemui massa aksi dan melakukan dialog bersama. Dalam dialog tersebut terjalinlah nota kesepahaman antara massa aksi dan pemerintah kabupaten Banyumas dalam hal ini diwakili oleh bupati dan wakil ketua DPRD. Hussein mengatakan bahwa dirinya sebagai seorang bupati mewakili kabupaten Banyumas ikut manolak kenaikan harga BBM dan akan mengawal tuntutan pengemudi angkutan supaya tarif dasar transportasi dinaikkan serta berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok.

"Saya selaku Bupati kabupaten Banyumas sepakat untuk menolak kebijakan kenaikan harga BBM dan akan mengawal pengemudi angkutan umum dalam menaikkan tarif dasar transportasi dan berupaya menjaga kestabilan harga bahan pokok". Hal itu dibacakan langsung oleh wakil DPRD kabupaten Banyumas. 

Kesepakatan itu diwujudkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani oleh bupati, ketua DPRD, elemen mahasiswa dan gabungan dari pengendara transportasi umum. Aksi damai tersebut kemudian diakhiri dengan foto bersama antara massa aksi dan pemerintah kabupaten Banyumas.

Ibnu Katsir juga mengatakan, apabila tuntutan mereka tidak ditindaklanjuti dalam 7×24 jam, mereka akan kembali turun kejalan dengan massa yang lebih banyak lagi. "Kita akan menggelar aksi lanjutan apabila tuntutan kami tidak ada tindak lanjut dari pemerintah".

Dua hari sebelumnya, aksi yang sama digelar oleh aliansi Semarak. Aliansi yang terdiri dari beberapa BEM dari kampus yang ada di kabupaten Banyumas itu juga membawa tuntutan yang sama. Mereka juga mengangkat isu terkait kenaikan UMR yang ditujukan kepada pemerintah daerah. Namun, tuntutan terkait UMR tidak direspon baik oleh pemerintah kabupaten Banyumas sehingga sempat terjadi ketegangan antara massa aksi dan aparat kepolisian.

Satu hari setelahnya aksi serupa juga digelar oleh organisasi PMII. Tuntutan yang sama juga diajukan oleh mereka dan bersama-sama disepakati oleh pemerintah kabupaten Banyumas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun