Mohon tunggu...
Yuniar Dwi Puspitasari
Yuniar Dwi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit.

Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit. Saya memiliki minat dan pengetahuan pada bidang audit dan akuntansi. Selain itu saya juga memiliki minat di bidang bisnis, content creator, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gaya Kepemimpinan Jokowi dalam Menghadapi Kritik, Konflik, dan Tantangan Dinasti Politik di Era Demokrasi

25 Agustus 2024   21:58 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:07 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mg.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo

Salah satu keputusan besar Jokowi yang mencerminkan gaya kepemimpinannya adalah keputusan untuk memindahkan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Proyek ini, yang dikenal sebagai pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, merupakan salah satu proyek infrastruktur terbesar dalam sejarah Indonesia.

  1. Latar Belakang Keputusan
    Keputusan untuk memindahkan ibu kota didasari oleh berbagai pertimbangan strategis. Jakarta, sebagai ibu kota saat ini, menghadapi berbagai masalah serius seperti kemacetan lalu lintas yang parah, polusi udara, banjir, dan penurunan permukaan tanah. Selain itu, Jakarta juga sangat padat dengan populasi yang melebihi 10 juta jiwa, yang menyebabkan tekanan besar pada infrastruktur dan layanan publik. Dengan memindahkan ibu kota ke Kalimantan Timur, Jokowi berharap dapat mengurangi tekanan di Jakarta, sekaligus mendorong pembangunan yang lebih merata di luar Pulau Jawa.

  2. Proses Perencanaan dan Pelaksanaan
    Proses perencanaan IKN melibatkan berbagai ahli dari berbagai bidang, termasuk arsitektur, tata kota, lingkungan, dan ekonomi. Jokowi ingin memastikan bahwa ibu kota baru akan menjadi kota yang modern, berkelanjutan, dan ramah lingkungan. Rencana ini mencakup pembangunan infrastruktur yang canggih, termasuk transportasi umum berbasis listrik, jaringan internet berkecepatan tinggi, dan sistem pengelolaan limbah yang efisien. Selain itu, IKN juga dirancang untuk menjadi pusat pemerintahan yang efisien, dengan birokrasi yang ramping dan teknologi yang mendukung.

  3. Pendekatan Partisipatif dan Transparansi
    Dalam proses pengambilan keputusan terkait IKN, Jokowi mengedepankan pendekatan partisipatif dan transparan. Ia melibatkan berbagai pihak, termasuk masyarakat, pemerintah daerah, dan lembaga internasional, dalam perencanaan dan pelaksanaan proyek ini. Selain itu, Jokowi juga membuka ruang bagi masyarakat untuk memberikan masukan dan kritik melalui berbagai saluran komunikasi. Hal ini menunjukkan komitmennya untuk memastikan bahwa IKN tidak hanya menjadi proyek pemerintah, tetapi juga milik seluruh rakyat Indonesia.

  4. Tantangan dan Kritik
    Meskipun memiliki banyak dukungan, proyek IKN juga menghadapi berbagai tantangan dan kritik. Beberapa pihak mengkhawatirkan dampak lingkungan dari pembangunan ibu kota baru, termasuk potensi deforestasi dan kerusakan ekosistem. Selain itu, ada juga kekhawatiran terkait pembiayaan proyek yang sangat besar, serta kesiapan infrastruktur dasar di Kalimantan Timur. Namun, Jokowi tetap optimis bahwa proyek ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi Indonesia, terutama dalam hal pemerataan pembangunan dan pengurangan ketergantungan pada Pulau Jawa.

Analisis

Gaya kepemimpinan Jokowi yang merakyat, fokus pada hasil, dan proaktif telah menjadi fondasi bagi berbagai kebijakan dan program yang diimplementasikannya selama menjabat sebagai Presiden Indonesia. Keputusannya untuk memindahkan Ibu Kota Negara ke Kalimantan Timur mencerminkan visi jangka panjangnya untuk menciptakan pemerataan pembangunan dan mengatasi berbagai masalah yang dihadapi Jakarta sebagai ibu kota saat ini.

Dalam analisis kepemimpinannya, Jokowi menunjukkan keberanian untuk mengambil keputusan yang tidak populer tetapi dianggap penting untuk masa depan bangsa. Keputusannya untuk membangun IKN adalah salah satu contoh bagaimana ia berani berpikir besar dan mengambil tindakan nyata demi kepentingan jangka panjang negara.

Keberhasilan proyek IKN juga akan sangat bergantung pada pelaksanaannya yang efisien, transparan, dan berkelanjutan. Dalam hal ini, gaya kepemimpinan Jokowi yang partisipatif dan terbuka akan sangat penting untuk memastikan bahwa proyek ini dapat terlaksana dengan baik dan mendapatkan dukungan dari seluruh masyarakat.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Jokowi menghadapi tantangan yang semakin kompleks, terutama terkait dengan tuduhan dinasti politik yang melibatkan keluarganya. Dengan terpilihnya anak sulungnya sebagai Wakil Presiden, menantunya sebagai Wali Kota Medan, dan putra bungsunya yang juga telah terjun ke dunia politik, isu dinasti politik semakin menjadi perbincangan hangat di tengah masyarakat dan menambah dimensi baru dalam kritik terhadap pemerintahan Jokowi.

Tantangan yang Dihadapi Jokowi

  1. HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun