Mohon tunggu...
Yuniar Dwi Puspitasari
Yuniar Dwi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit.

Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit. Saya memiliki minat dan pengetahuan pada bidang audit dan akuntansi. Selain itu saya juga memiliki minat di bidang bisnis, content creator, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Gaya Kepemimpinan Jokowi dalam Menghadapi Kritik, Konflik, dan Tantangan Dinasti Politik di Era Demokrasi

25 Agustus 2024   21:58 Diperbarui: 25 Agustus 2024   22:07 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://mg.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo

Pendahuluan

Joko Widodo, atau yang lebih akrab disapa Jokowi, adalah seorang politisi Indonesia yang telah menjadi Presiden Indonesia sejak 2014. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wali Kota Surakarta dan Gubernur DKI Jakarta. Kepemimpinan Jokowi sering digambarkan sebagai sederhana, merakyat, dan fokus pada hasil. Gaya kepemimpinannya sering disebut sebagai "blusukan," di mana ia langsung turun ke lapangan untuk melihat dan menyelesaikan masalah. Pendekatan ini telah membentuk citra Jokowi sebagai pemimpin yang dekat dengan rakyat dan fokus pada pembangunan infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia.

Gaya Kepemimpinan Jokowi

  1. Kepemimpinan Merakyat dan Blusukan
    Salah satu ciri khas kepemimpinan Jokowi adalah pendekatan merakyatnya, yang sering disebut sebagai "blusukan." Blusukan merujuk pada kebiasaannya turun langsung ke lapangan untuk melihat kondisi sebenarnya di masyarakat. Sebagai contoh, ketika menjabat sebagai Wali Kota Surakarta, Jokowi sering mengunjungi pasar-pasar, kampung-kampung, dan tempat-tempat umum lainnya tanpa pemberitahuan sebelumnya. Kebiasaan ini berlanjut saat ia menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Presiden. Dengan blusukan, Jokowi dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat, mendengarkan keluhan mereka, dan mencari solusi yang cepat.

  2. Fokus pada Infrastruktur
    Sejak awal masa jabatannya sebagai Presiden, Jokowi telah menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai prioritas utama. Hal ini terlihat dari berbagai proyek besar yang diluncurkannya, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, bandara, dan jalur kereta api. Infrastruktur yang baik dianggap sebagai kunci untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, mengurangi kesenjangan ekonomi, dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Contoh nyata dari fokus ini adalah proyek Tol Trans Jawa dan Trans Sumatra, yang bertujuan untuk menghubungkan berbagai provinsi di Pulau Jawa dan Sumatra, serta pembangunan MRT di Jakarta.

  3. Kepemimpinan yang Terbuka dan Partisipatif
    Jokowi dikenal sebagai pemimpin yang terbuka terhadap berbagai pendapat dan masukan, baik dari masyarakat maupun para ahli. Ia sering mengadakan pertemuan dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk akademisi, tokoh agama, pengusaha, dan aktivis untuk mendengarkan pandangan mereka tentang isu-isu penting. Selain itu, Jokowi juga mendorong partisipasi masyarakat dalam proses pengambilan keputusan melalui penggunaan media sosial dan saluran komunikasi lainnya. Misalnya, dalam pengambilan kebijakan terkait pendidikan dan kesehatan, Jokowi kerap meminta masukan dari masyarakat secara langsung melalui akun media sosialnya.

  4. Reformasi Birokrasi dan Efisiensi Pemerintahan
    Salah satu fokus Jokowi adalah reformasi birokrasi untuk meningkatkan efisiensi pemerintahan. Ia menerapkan sistem pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel, serta mendorong penggunaan teknologi untuk mempercepat proses pelayanan publik. Sebagai contoh, Jokowi memperkenalkan sistem perizinan online untuk memudahkan masyarakat dan investor dalam mengurus berbagai perizinan. Selain itu, ia juga melakukan perombakan kabinet beberapa kali untuk memastikan bahwa para menteri yang menjabat memiliki kinerja yang optimal.

  5. Kebijakan Luar Negeri yang Proaktif
    Di kancah internasional, Jokowi mengambil pendekatan yang lebih proaktif dalam kebijakan luar negeri. Ia mendorong diplomasi ekonomi dengan memperkuat hubungan dagang dan investasi dengan negara-negara lain, serta aktif dalam forum-forum internasional seperti G20 dan ASEAN. Jokowi juga menempatkan kepentingan nasional sebagai prioritas utama dalam kebijakan luar negeri, dengan fokus pada perlindungan kedaulatan dan keamanan nasional, serta peningkatan kesejahteraan rakyat.

https://mg.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo
https://mg.wikipedia.org/wiki/Joko_Widodo

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun