Mohon tunggu...
Yuniar Dwi Puspitasari
Yuniar Dwi Puspitasari Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit.

Saya adalah mahasiswa S1 Akuntansi di Trisakti School of Management dengan konsentrasi Audit. Saya memiliki minat dan pengetahuan pada bidang audit dan akuntansi. Selain itu saya juga memiliki minat di bidang bisnis, content creator, dan kuliner.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cara Membangun True Grit untuk Mengatasi Tantangan dan Mencapai Kesuksesan

20 Juli 2024   18:54 Diperbarui: 20 Juli 2024   18:59 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam dunia yang semakin kompetitif, kemampuan untuk bertahan dan terus maju menghadapi tantangan menjadi faktor kunci dalam mencapai suatu kesuksesan. 

Salah satu kualitas yang dianggap penting untuk meraih suatu keberhasilan jangka panjang adalah true grit atau ketangguhan sejati. Konsep ini mencakup keberanian, ketekunan, dan semangat pantang menyerah dalam mencapai tujuan meski menghadapi rintangan.

True grit adalah kombinasi dari dua elemen utama: passion (gairah) dan perseverance (ketekunan). Istilah ini dipopulerkan oleh Angela Duckworth, seorang psikolog yang meneliti bagaimana ketangguhan berperan dalam kesuksesan seseorang. 

Menurut Duckworth, true grit adalah kemampuan untuk tetap berkomitmen terhadap tujuan jangka panjang dan terus bekerja keras meskipun menghadapi kesulitan dan kegagalan.

Terdapat Langkah-Langkah Yang Bisa Kita Lakukan Untuk Membentuk True Grit:

  1. Menentukan Tujuan yang Jelas. Mulailah dengan menetapkan tujuan yang spesifik dan bermakna. Tujuan yang jelas memberikan arah dan motivasi untuk terus maju. Buatlah tujuan yang dapat diukur, realistis, dan relevan dengan aspirasi jangka panjang Anda.
  2. Menumbuhkan Gairah. Temukan hal-hal yang benar-benar Anda minati. Gairah memberikan energi dan semangat untuk terus berjuang, bahkan saat menghadapi rintangan. Investasikan waktu untuk mengeksplorasi minat dan menemukan apa yang benar-benar memotivasi Anda.
  3. Mengembangkan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset). Pola pikir bertumbuh adalah keyakinan bahwa kemampuan dan kecerdasan dapat dikembangkan melalui usaha dan dedikasi. Hindari berpikir bahwa bakat alami adalah segalanya. Percayalah bahwa Anda dapat berkembang dan belajar dari setiap pengalaman, baik yang positif maupun negatif.
  4. Melatih Ketekunan. Ketekunan adalah kunci utama dalam true grit. Belajarlah untuk tetap fokus dan terus bekerja keras meski menghadapi kegagalan. Jangan takut untuk mencoba lagi dan lagi. Setiap kegagalan adalah peluang untuk belajar dan menjadi lebih baik.
  5. Mengelola Stress dan Emosi. Kemampuan untuk mengelola stres dan emosi sangat penting dalam mempertahankan ketangguhan. Temukan cara untuk merelaksasi diri, seperti meditasi, olahraga, atau hobi yang menyenangkan. Jaga keseimbangan antara kerja keras dan waktu istirahat.
  6. Mencari Dukungan. Kelilingi diri Anda dengan orang-orang yang mendukung dan memotivasi. Dukungan dari keluarga, teman, atau mentor dapat memberikan dorongan moral dan membantu Anda tetap bersemangat dalam mencapai tujuan.

Studi Kasus: Ketangguhan (True Grit) dalam Kehidupan Nyata

Sebagai contoh nyata, terdapat kisah Thomas Edison. Sebelum berhasil menciptakan lampu pijar yang berhasil, Edison mengalami ribuan kegagalan. Namun, ia tidak pernah menyerah. Ketangguhannya dalam menghadapi kegagalan dan tekadnya untuk terus mencoba akhirnya membuahkan hasil yang luar biasa. 

Dengan ketangguhan dan tekad yang kuat serta semangat yang besar, akhirnya Edison pun berhasil menciptakan lampu pijar. Edison adalah contoh nyata bagaimana true grit dapat membawa seseorang meraih pencapaian besar meski menghadapi rintangan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun