Di sisi lain, beberapa brand yang disebutkan dalam konten Dokter Detektif menganggap aksi ini sebagai ancaman. Beberapa pihak bahkan mempertanyakan legalitas uji laboratorium yang dilakukan di luar institusi resmi seperti BPOM. Meski demikian, keberaniannya tetap diapresiasi sebagai langkah untuk meningkatkan transparansi di industri kecantikan.
Kasus yang diungkap oleh Dokter Detektif menjadi pelajaran penting bagi konsumen untuk lebih kritis terhadap produk yang mereka gunakan. Berikut adalah tips yang bisa dipelajari:
1. Baca Label Produk Secara Detail
Pastikan bahan aktif yang tertera sesuai kebutuhan kulit Anda. Jangan hanya percaya pada istilah "alami," "organik," atau "dermatologically tested" tanpa membaca komposisi.
2. Cek Kredibilitas Brand
Pilih brand yang transparan mengenai hasil uji klinis atau formulasi produknya.
3. Edukasi Diri dengan Sumber Tepercaya
Manfaatkan media sosial seperti TikTok atau YouTube dari pakar kecantikan yang berbasis ilmiah untuk meningkatkan literasi Anda.
Fenomena ini mendorong brand untuk lebih bertanggung jawab terhadap klaim yang mereka buat. Transparansi adalah masa depan pemasaran, dan konsumen kini semakin peduli pada kejujuran dibanding sekadar janji manis. Regulator seperti BPOM juga diharapkan meningkatkan pengawasan terhadap klaim produk dan standar pemasaran.
Dokter Detektif tidak hanya membantu konsumen, tetapi juga menciptakan perubahan positif di industri kecantikan. Langkah edukatif berbasis data ilmiah ini menunjukkan bahwa konsumen memiliki kekuatan untuk menuntut kejujuran. Dalam era digital, literasi produk adalah senjata terbaik untuk melindungi diri dari jebakan klaim pemasaran.
"Karena kecantikan tidak hanya tentang hasil, tapi juga tentang proses yang jujur dan aman." -- Dokter Detektif.