Mohon tunggu...
Yuniar Eka
Yuniar Eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - you can if you think you can

Civil Engineer Student at Universitas Negeri Malang Design-Food-Financial

Selanjutnya

Tutup

Diary

Realitas sebagai Makhluk Sosial di Masa Pandemi Saat Ramadhan

24 Mei 2021   19:02 Diperbarui: 24 Mei 2021   19:01 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramadhan merupakan suatu bulan suci bagi umat muslim, kehadiran bulan Ramadhan merupakan salah satu hal yang paling ditunggu-tunggu bagi seluruh umat muslim di Indonesia bahkan di dunia. Momen ramadhan adalah momen dimana seorang akan belajar menjadi lebih baik lagi, seorang muslim harus berpuasa selama 29-30 hari hingga akhirnya seluruh umat muslim dapat merayakan hari raya idul fitri.

Budaya ramadhan yang ada di Indonesia antara lain adalah beramai ramai membangunkan sahur, tadarus bersama-sama, buka puasa bersama, mudik lebaran, tarawih, dan yang paling ramai adalah momen ngabuburit selama 1 bulan.

Ngabuburit adalah momen dimana masyarakat menunggu azan maghrib sebagai tanda untuk berbuka puasa. Kegiatan ngabuburit biasanya diisi dengan berburu takjil, jalan-jalan santai, berkumpul dan berbincang, mendatangi pusat kuliner atau hanya sekedar menghabiskan waktu di taman.

Namun, kegiatan ngabuburit ini sudah 2 tahun tidak berjalan normal. Semenjak tahun lalu, ramadhan menjadi tak semeriah tahun-tahun biasanya, hal ini dikarenakan adanya pandemi COVID-19 yang menyebabkan kegiatan keluar rumah dan berkumpul sangat dibatasi, faktor lain yang menyebabkan momen ngabuburit menjadi kurang ramai adalah karena perekonomian yang juga ikut turun selama adanya pandemi COVID-19 ini.

Dari adanya penurunan aspek ekonomi ini, membuat munculnya banyak dampak-dampak baru yang membuat kurang nyaman, seperti maraknya penipuan, pencurian, dan kejahatan lainnya. Dalam hal ini selain pihak keamanan yang bertugas mengamankan daerah, masyarakat pun turut saling membantu masyarakat lain yang membutuhkan.

Jika kita hidup bermasyarakat maka kita harus hidup sosial, artinya saling membantu, saling menghargai, dan tidak saling membeda-bedakan. Di bulan ramadhan umat muslim juga dianjurkan untuk memperbanyak bersedekah, membantu orang-orang lainnya.

Oleh karena itu, Saya bersama teman-teman dari kampus saya melakukan kegiatan Bagi Takjil di sepanjang jalan di daerah Landungsari, Kota Malang. Saya dan teman-teman membagikan takjil gratis kepada orang-orang disekitar dan pengendara jalan. Kegiatan ini dilakukan untuk membantu perekonomian masyarakat. Karena, makanan yang dibagikan dipesan dari toko kue milik masyarakat, serta produk makanannya juga kami bagikan kepada masyarakat untuk dinikmati bersama keluarga saat berbuka puasa.

Kegiatan yang saya dan teman-teman lakukan juga merupakan usaha memeriahkan momen ramadhan meski dalam kondisi yang cukup berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Dari kegiatan yang dilakukan banyak orang-orang yang terlihat senang dengan kegiatan yang kita lakukan, dapat dilihat dari ekspresi mereka ketika menerima takjil serta melakukan sedikit perbincangan singkat dengan teman-teman.

Dokpri
Dokpri
Adapun kegiatan ini selain ditujukan untuk membantu masyarakat dan emmeriahkan ramdhan tahun ini, juga sebagai implementasi dari hasil belajar mengenai peran mahasiswa dalam menyelesaiakn isu-isu di masyarakat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun