Setelah lahir di Maharashta, permainan pachisi mulai berkembang pada masa kesultanan Mughal dan menunjukkan hasil positif. Pachisi mendapatkan predikat permainan terpopuler di lingkungan kerajaan. Tidak mengherankan bahwa di masa itu, banyak raja yang memainkan pachisi.Â
Perkembangan itu mulai terlihat dari perlakuan Sultan Akbar yang memodifikasi permainan pachisi dengan cara menjadikan harem yang dimilikinya sebagai pion sementara kedua istananya yang berada di Fatehpur Sikri dan Agra, lantainya didesain sperti papan permainan Pachisi.Â
Dalam sejarahnya, Pachisi terus berkembang dan menyebar luas hingga ke Eropa pada abad-19 Masehi. Di Eropa, Pachisi dikenalkan oleh Alfred Collier, sesorang dengan status kewarganegaraan Inggris.Â
Alfred melakukan modifikasi dengan menyertakan cangkir pengocok dadu. Tepat tahun 1891, Ia memberi nama terhadap permainan tersebut dengan nama "The Royal Ludo". Mulai dari saat itu, Pachisi menyebarluas keseluruh dunia.
2. Tujuan Permainan
Merujuk pada STTPA (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak), Pachisi Math memiliki tujuan :
a. Â Mengembangkan aspek kognitif anak yang terdiri dari:Â
- Melatih anak berfikir logis berupa menyusun langkah-langkah strategi agar bidaknya sampai di segitiga rumah terlebih dahulu daripada pemain yang lain.Â
- Melatih anak untuk memecahkan masalah sederhana dengan melakukan perhitungan secara mandiri di setiap soal yang disediakan di kotak.
b. Mengembangkan aspek motorik halus anak berupa kooordinasi tangan dan mata yang ditinjau saat anak memindahkan bidak dari kotak ke kotak dan melempar uang koin.
c. Mengembangkan aspek bahasa anak yang terdiri dari :
- Memahami peraturan permainan Pachisi Math.
- Menjawab soal dalam kotak dengan artikulasi yang tepat.
- Melafalkan angka 1-10 dengan benar.
- Melatih kemampuan anak  dalam berinteraksi dan bekerja sama dengan teman-temannya, selain itu anak juga akan belajar arti dari bergiliran.
d. Mengembangkan aspek nilai moral seperti bersikap sportif dalam bermain Pachisi Math. Sikap sportif dapat ditinjau saat anak menghargai lawan pemain lain yang sedang mendapatkan giliran menjalankan bidaknya, bermain dengan jujur saat mendapatkan giliran memindahkan bidak, dan menghormati pembina permainan saat pembina memberikan arahan terkait mekanisme kegiatan Pachisi Math.
e. Mengembangkan aspek emosional anak seperti menerima diri saat kalah dalam permainan dengan lapang dada tanpa menyalahkan pemain lainnya.