Sebagai manusia yang bertaqwa kepada Tuhan YME, tentunya kita jangan tanggung-tanggung dalam memegang nilai-nilai agama, salah satunya adalah nilai kejujuran. Allah Maha Melihat, yang dilakukan hamba-Nya pasti diketahui-Nya. Terutama saat ngerjain soal ujian tulis yang selalu aja ada orang yang suka nyontek. Kalau soal ujian lisan sih ya jangan ditanya lagi pasti bakal susah banget buat yang namanya nyontek meskipun ada aja orang 'jenius' yang selalu mencari cara biar bisa nyontek.
Mencontek sendiri versi Yunia ada tiga cara, ada mencontek dari jawaban yang dibawa sendiri, ada mencontek hasil jawaban oranglain, ada juga mencontek yang kerjasama dengan oranglain. Perlu kalian tau, kalau mencontek itu adalah perbuatan yang tidak adil, karena mengambil jawaban ujian dengan cara yang tidak seharusnya. Jadi gak adil kan?
Pertama, kalau kalian nyontek sama contekan sendiri berarti kalian gak adil sama orang yang udah belajar mati-matian dan kalian gak menghargai itu. Kedua, kalau kalian nyontek jawaban oranglain, kalian mengambil jawaban oranglain tanpa sepengetahuan orang itu dan kalian sudah berbuat curang. Ketiga, kalau kalian mencontek dengan cara kerjasama dengan oranglain (tukar jawaban) siapa yang bisa jamin kalau jawaban yang orang kasih ke kamu itu bener. Kalau salah, kalian sendiri yang bakal merasakan ketidak adilan itu. Haha
Nah, buat para aktivis mencontek bertaubatlah karena kalian sudah mendzolimi teman kalian dan diri sendiri. Gak ada untungnya banget kalau membiasakan mencontek, karena pas udah gak bernyawa nanti ketika ditanya man robbuka sama malaikat, kalian gak bisa nyontek jawabannya dari oranglain. Hayoooh hayooooh!! :D jadi percuma aja kan kalian latihan nyontek dari sekarang -_-
Tapi, aku gak bakal nyuruh kalian buat gak nyontek aja tanpa solusi. Aku mau nawarin beberapa jalan lain agar kita bisa terhindar dari yang namanya nyontek (Yunia Version) :D
1. Perhatikan saat Guru/Dosen Menjelaskan
Ketidak pahaman seseorang bisa berawal dari tidak adanya perhatian pada apa yang disampaikan oleh guru/dosen yang mengakibatkan seseorang harus ekstra dalam belajar. Begitupun sebaliknya, seseorang tidak memerlukan belajar yang keras jika bisa memperhatikan dan memahami apa yang disampaikan oleh guru/dosen. Oleh karena itu, meskipun ngantuk, laper, gak fokus, ataupun haus di kelas, tetaplah berusaha untuk menangkap apa yang disampaikan orang yang di depan kalian. Kalau bisa lakuin apa kek agar kalian bisa tetep on sama apa yang disampaikan orang di depan.
2. Memahami, bukan Menghafal
Banyak orang yang merasa terbebani ketika belajar karena sebagian dari mereka melakukan teknik menghafal, bukan memahami. Padahal, tidak semua soal sama plek dengan apa yang mereka hafal. Akibatnya, ketika disuguhkan dengan soal yang sama tetapi kalimat yang berbeda mereka jadi bingung karena mereka menghafal bukan memahami.
Aku pribadi bergelut di dunia sosial, yang otomatis bakal banyak menghafalnya. Tapi, itu gak membantu banyak saat ujian. Aku selama ini cukup menghafal kata kunci lalu memahami apa yang dimaksud dari kata kunci itu, insyaAllah bagaimanapun bentuk soal kalau kita paham pasti aja bisa. Seperti kode apapun yang dikatakan si 'dia', tapi kalau kita paham pasti aja mmm.... (?) SKIP.
Tapi memang mungkin untuk ilmu-ilmu exact , perlu menghafal beberapa rumus (maybe). Tapi tetep aja ujungnya pasti memahami.
3. Pelajari Materi yang Belum Dipahami