Klenteng poncowinatan merupakan salah satu klenteng yang berada di kecamatan Jetis, kota Yogyakarta lebih tepat nya klenteng ini berada di sekitaran pasar atau di kelilingi oleh pasar sehingga kelenteng ini tidak begitu menonjol untuk orang-orang yang baru akan berkunjung ke-kelenteng tersebut. Â
Nama lain dari kelenteng poncowinatan ini yaitu kelenteng Kwan Tee Kiong, kelenteng ini dibangun oleh warga Tionghoa pada tahun 1881 Masehi. Pembangunan Kelenteng ini berada diatas tanah Kraton Yogyakarta yang dihibahkan oleh Sri Sultan Hamengku Buwono VIII kepada masyarakat Tionghoa di seputaran Pasar Beringharjo. Klenteng ini sekrang dimiliki dan dikelola oleh yayasan tempat ibadah Tri Dharma.Â
Secara keseluruhan bangunan ini memiliki 3 komponen utama yaitu ruang masuk, ruang utama untuk sembahyang dan ruang untuk tempat tinggal pendeta dan penjaga kelenteng.Â
Kelenteng ini memiliki bentuk atap Ngang Shan, dengan hubungan atap yang kedua ujungnya melengkung keatas. Pada ruang pemujaan utama terdapat altar pemujaan, lonceng dan bedug dengan tokoh utama merupakan dewa-dewa dari ajaran Taoisme.
Warna klenteng ini merah yang mana warna merah ini memiliki arti tersendiri bagi umat konghucu, yaitu peruntungan yang baik, kesuksesan, serta kebahagiaan.Â
Dalam segi bentuknya di atas kelenteng ini terdapat juga beberapa naga yang mana naga ini diyakini sebagai binatang suci bagi masyarakat Tionghoa. Beberapa patung naga diletakkan dibagian gunungan klenteng secara berhadap-hadapan.Â
Gambar naga juga terdapat dibagian pintu dan setiap tiang yang ada di klenteng tersebut. Sebagai binatang tertinggi, masyarakat Tionghoa dan umat yang bersembahyang dikelenteng berharap agar naga yang diletakkan dikelenteng memberikan pengayoman kepada umat yang berdoa dikelenteng.Â
Selain naga, binatang lain yang juga mendapat penghormatan tertinggi adalah burung phoenix, kilin, dan kura-kura. Namun, naga tetap dipercaya sebagai binatang yang paling kuat dan perkasa. Ornamen dari naga ini karena dahulu ketika Nabi Konghucu lahir dikelilingi oleh 2 Naga.
Dikelenteng ini ada bermacam-macam lilin, mulai dari yang berukuran kecil, sedang dan sangat besar. Lilin ini bisa kita lihat di samping kanan dan samping kiri dalam kelenteng. Setiap ornamen pada kelenteng memiliki makna  tersendiri.Â