Mohon tunggu...
Sri Endah Yuniantika
Sri Endah Yuniantika Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa S1 Biologi UNDIP

Masih seorang mahasiswa Semestes 7 di Universitas DIponegoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan Rumah Tanaman Obat Keluarga (TOGA) di Era New Normal

10 Agustus 2020   22:40 Diperbarui: 10 Agustus 2020   22:52 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Kantor Kelurahan Sidorejo Tuban)

Tuban, (20/7/2020) Mahasiswa Biologi UNDIP yang tergabung dalam Program KKN TIM II UNDIP difokuskan untuk melakukan pengabdian dan pengembangan masyarakat di daerah masing-masing. KKN UNDIP tahun 2020 ini bertajuk KKN Pulang Kampung dengan tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi COVID-19 berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG’s). Sesuai tema tersebut Mahasiswa UNDIP KKN TIM II Jawa Timur telah melakukan kegiatan membuat Rumah Tanaman Obat di Kantor Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban, Kabupaten Tuban Jawa Timur. Kegiatan ini dilaksanakan tanggal 13-15 Juli 2020. Kegiatan ini ditujukan untuk masyarakat sekitar kantor kelurahan agar masyarakat dapat meningkatkan kualitas hidup sehatnya dengan memanfaatkan tanaman obat dalam kehidupannya sehari-hari. Rumah tanaman obat adalah tempat untuk berbagai spesies tanaman yang bisa digunakan sebagai obat-obatan alami.

Tanaman obat adalah jenis tanaman yang sebagian atau seluruh isi tanaman tersebut, seperti daun, batang, buah, umbi (rimpang), hingga akar digunakan sebagai obat, bahan, atau ramuan obat-obatan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan obat herbal atau medicinal plants sebagai tanaman yang digunakan dengan tujuan pengobatan dan merupakan bahan asli dalam pembuatan obat herbal. 

Kecenderungan masyarakat untuk mengonsumsi obat tradisional tentu tak terlepas dari gaya hidup back to nature. Akibatnya, masyarakat mulai beralih menggunakan bahan-bahan alami untuk meminimalisir efek samping obat-obatan medis dari dokter, apalagi saat ini adanya pandemi Covid-19 yang diharuskan kita untuk menjaga kesehatan dan mencegah terjadinya penularan Virus Corona.

Pembuatan rumah tanaman obat ini memanfaatkan tempat yang sudah rusak tak terpakai dan tanaman sudah mati. Tanaman yang sudah mati diganti dengan tanaman baru yang sudah tumbuh. Rumah tanaman tersebut diperbaiki, ada kayu yang rusak diganti dengan yang baru. Pot-pot yang sudah tidak ada tanaman, diganti dengan tanah yang subur, campuran pupuk kandang dengan gabah padi. Bibit Tanaman obat tersebut dibeli di Toko Tanaman Puri Sidorejo. 

Setelah rumah selesai diperbaiki dan tanaman obat di pindah dari polybag kedalam pot sesuai ukuran tanamannya lalu pemberian banner nama spesies beserta manfaatnya di pasang didepan Rumah Tanaman Obat tersebut. Tak hanya pembuatan rumah tanaman obat, juga dilakukan perawatan secara rutin, menyiram tanaman setiap pagi dan sore hari dilakukan oleh masyarakat yang bekerja di kantor kelurahan, adanya pembagian jadwal perawatan tanaman setiap harinya, yang telah disusun oleh Kepala Kelurahan Sidorejo Bapak Imam Syafi'i. 

"Saya senang dengan adanya Mahasiswa KKN disini, pekarangan kantor jadi lebih indah dan asri. saya sangat berterimakasih untuk Mahasiswa KKN UNDIP" Kata Bapak Imam Syafi'i selaku Pak Lurah.

(Proses pemindahan tanaman dari polybag ke pot)
(Proses pemindahan tanaman dari polybag ke pot)

(Rumah Tanaman Obat yang Sudah Diperbaiki)
(Rumah Tanaman Obat yang Sudah Diperbaiki)

Tanaman obat yang ditanam spesies berbeda yaitu lidah buaya, kumis kucing, sirih, jahe, kunyit, jinten hitam, ginseng, katuk dan sambiloto. Spesies tersebut memiliki manfaat yang berbeda-beda contohnya kumis kucing untuk mengobati penyakit ginjal, jahe mengatasi mual dan sakit perut, kunyit bermanfaat sebagai antiradang dan antioksidan. Manfaat tanaman obat bisa berasal dari akar, batang, hingga daunnya. Tak ayal apabila dari satu jenis tanaman obat saja sudah dapat memiliki khasiat yang berbeda-beda dalam mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman obat tradisional memiliki berbagai efek pada sistem metabolisme tubuh manusia. Mulai dari memberikan efek analgesik, antioksidan, hingga antiradang. Tak heran apabila banyak masyarakat Indonesia yang menggunakan obat tradisional sebagai cara mengobati beberapa masalah kesehatan, seperti demam, batuk, pilek, flu, sakit kepala, sakit perut, gangguan pencernaan, masalah kulit, hingga insomnia.

Oleh : Sri Endah Yuniantika/24020117140067 (BIOLOGI)

Dosen : Dr. Drs. Catur Kepirianto, M.Hum.

KKN TIM II UNDIP, TIM JAWA TIMUR

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun