Mohon tunggu...
Yuni Andriyani
Yuni Andriyani Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ibu Rumah Tangga dengan 2 orang anak tinggal di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Aku Relakan Suamiku Selingkuh

15 Juni 2014   02:07 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:42 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak pantas aku tumpahkan air mata melihatmu selingkuh, Pa. Terlalu sayang juga untuk membanting piring, gelas atau merobek-robek foto pernikahan kita. Apalagi harus mengorbankan amal ibadahku dengan berandai-andai lari dari kenyataan dan gantung diri. Tidak, aku tidak akan melakukan itu. Terlalu berharga hidup ini untuk melakukan itu semua.

Perlu kau tahu, pah. Aku masih mensyukuri statusku sebagai seorang ibu dari anak-anakmu. Karena itu akan menjadi pahala bagiku bila kelak Tuhan menenyakan sedikit dari amal ibadahku. Aku juga sayang sama papah. Biarlah aku mengalah karena aku hanya seorang perempuan yang tidak mampu melakukan selingkuh sepertimu.

Aku rela, malam-malam nantinya hanya berteman guling dan selimut. Karena engkau tidak lagi menemani tidurku. Aku tahu, aku tidak lagi merasakan geli seperti malam-malam sebelumnya bila papa mulai nakal dengan merabaiku. Aku rela menikmati mimpi sendirian.

Silahkah kalau papa mencumbui selingkuhanmu di rumah kita. Sepuasmu, Pah. Aku tidak akan melarangmu. Aku bahkan akan menyediakan segala sesuatu yang engkau butuhkan untuk hasratmu itu. Apapun yang papa minta dengan selingkuhanmu itu. Anggap saja sebagai pengabdian seorang istri kepada suami.

Kali ini aku benar-benar merelakan papa selingkuh di depanku. Aku tidak lagi cemburu kecuali pada perempuan yang benama Popy Bunga atau Farah Quin, artis idolamu itu. Sumpah ! Tetapi satu pintaku, jangan salahkan aku bila tagihan listrik bertambah banyak dan uang belanja membengkak untuk membeli kebutuhanmu dan selingkuhanmu itu.

Papa juga jangan kecewa, kalau selingkuhanmu itu meninggalkanmu lebih dulu karena tersingkir di babak-babak awal dan tidak bisa masuk ke final. Papah jangan kecewa karena memilih Italia bukan Brasil.

Mestinya tuan rumah yang menang karena dukungan supporternya banyak.

Other : www.ceritajengyuni.blogspot.com

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun