Mohon tunggu...
Yuni Andriyani
Yuni Andriyani Mohon Tunggu... wiraswasta -

Ibu Rumah Tangga dengan 2 orang anak tinggal di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Belajar Hidup Dari Ustadz Odong-Odong

4 Juli 2014   14:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   07:32 2609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada orang yang mengenalUstadz Cecep Maulana (UCM) sebelumnya, selain hanya sebagai"tukang odong-odong" yang mengikuti Kontes AKSI (Akademi Saur Indosiar). Tidak ada referensi apapun di dunia maya selain facebook berakunustcecep atauustadz.cecepmaulana dan Twitter dengan akun@ustcecepmaulana. Bahkan akun-akun tersebut juga belum tentu milik sang ustadz. Penampilan UCM selalu memukau. Gayanya yang kas, kocak dan lucu menjadi daya tarik tersendiri. Kepiawaian dalam meramu cerita dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami 'menggoda' siapa saja yang jemuh dengan model dakwah kebayakan yang cenderung bersifat normatif. Intonasi dan bobot materi didukung dengan gesture tubuh dalam setiap aksinya membuat siapapun betah untuk tidak mengganti channel TV. Itulah Ustadz Cecep "Odong-Odog" Maulana yang asli Bandung. Jatuh dan Bangun UCM pernah mengalami kejayaan dalam usaha. Namun spekulasi dalam menggunakan puluhan kartu kredit telah menjebaknya dalam kebangkrutan yang mengharuskannya menjual rumah, mobil dan segala sesuatunya. Kegagalan dalam usahanya diiringi juga dengan kegagalan rumah tangga sehingga UCM harus bercerai dengan istri pertamanya yang telah dikarunai seorang anak laki-laki yang sudah bersekolah di sekolah lanjutan. Untuk tetap melanjutkan hidup dan kehidupan, UCM menikah lagi dan dikaruniani seorang putri. UCM bersama istri keduanya mengontrak sebuah rumah yang jauh dari kesan memadai. Rumah petak yang terdiri satu kamar tidur yang nyambung dengan Ruang Tamu dengan perabotan yang seadanya. Pada tahun 2010, dengan modal 5 juta rupiah, UCM membeli sebuah odong-odong untuk menghidupi anak dan istrinya. Sempat mendapat penolakan dari sang istri atas niatan tersebut walaupun akhirnya sang istri luluh dengan pengertian sang ustadz. "Saya bilang sama istri, saya yang akan menarik odong-odong tersebut, ayah nggak malu, kecuali kalau ayah pejabat atau hakim yang menerima suap baru ayah malu, Insya Allah ini mulia di mata Allah" Diusir Oleh Seorang Ibu dan Umroh Gratis Pekerjaan menarik Odong-odong sangat dinikmatinya disela-sela aktifitas berdakwahnya. Bukan tanpa halangan. Beberapa kali UCM bahkan mendapat pengusiran dari ibu-ibu dan warga yang tidak mau anaknya menangis gara-gara meminta naik odong-odong tersebut. Bukanya sakit hati, UCM malah mendoakan seorang ibu yang mengusirnya tersebut agar diberi karunia bisa Umroh. Keyakinannya bahwa mendoakan kebaikan bagi orang lain yang menyakiti kita maka malaikat pun akan mendoakan dengan doa yang sama, akhirnya benar-benar terbukti. UCM mendapatkan karunia untuk bisa berangkat umroh gratis atas tanggungan biaya hamba Allah yang tidak mau disebutkan namanya. Menolak Diberi Rumah Seusai memberikan sebuah ceramah disebuah perusahaan Jepang, UCM pernah ditawari untuk membuat proposal ke perusahaan tersebut sebanyak 40 juta untuk membeli rumah yang ditempatinya, akan tetapi sampai saat ini kesempatan tersebut sama sekali tidak diiyakan olehnya. UCM memegang teguh prinsip bahwa dalam keadaan bagaimanapun Allah memberi cobaan dan kesulitan secara ekonomis, maka UCM tidak mau mencari solusi dengan meminta-minta kepada orang. Hanya Allah yang menjadi tempat untuk meminta. Rumah Gratis dari Juri Tersentuh dengan kisah UCM, dalam penampilan aksinya tadi pagi (4/7), keempat Dewan Juri yang terdiri Ustadz Ahmad al Habsyi, Ustadz Wijayanto, Mamah dedeh dan Ustadz Subki Al-Bughury akhirnya patungan 10 jutaan untuk membelikan rumah yang kini di tempati oleh UCM dan keluarga. Tak kuasa menahan haru dan bahagia, UCM langsung melakukan sujud syukur. Bersama dengan anak dan istrinya, UCM menyalami keempat Juri atas karunia Allah yang luar biasa tersebut. Sebuah anugerah yang tidak disangka dan sangat dramatis bagi Ustad Cecep Maulana, yang juga dikenal dengan semboyan dakwahnya"Ceria-Ceria, Pass" ini. Apa hikmah dari kisah Ustadz Cecep Maulana ini ? Silahkan renungkan beberapa hal dibawah ini, berikan masukan kepada saya apabila ada kesalahan. KENAPA KITA DIUJI ? Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta. (QS. Al-Ankabut ayat 2-3) KENAPA KITA TIDAK MENDAPATKAN APA YANG DIHARAPKAN ? Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.(QS. Al-Baqarah ayat 216) KENAPA UJIAN KITA SANGAT BERAT ? Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. (QS. Al-Baqarah ayat 286) PANTASKAH KITA FRUSTASI ? Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman. (QS. Al-Imran ayat 139) BAGAIMANA KITA MENGHADAPI ? Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung. (QS. Al-Imran ayat 200) Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu', (QS. Al-Baqarah ayat 45) APA YANG KITA DIDAPAT ? Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka dengan memberikan surga untuk mereka. (QS. Attaubah ayat 111) KEPADA SIAPA KITA BERHARAP ? Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung. (QS. Attaubah ayat 129) APAKAH KITA HARUS MENYERAH ? ...dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir.(QS. Yusuf ayat 87) Berikut Video Ustadz Cecep Episode 4 Juli 2014 - KLIK DISINI !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun