Mohon tunggu...
Yuniandono Achmad
Yuniandono Achmad Mohon Tunggu... Dosen - Dreams dan Dare (to) Die

Cita-cita dan harapan, itu yang membuat hidup sampai saat ini

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Evaluasi Olahraga RI Pasca SEA Games

21 Desember 2019   22:27 Diperbarui: 23 Desember 2019   09:01 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber https://bola.kompas.com/read/2019/12/13/16035468/ini-syarat-organisasi-olahraga-kekinian

Pesta olahraga Asia Tenggara atau Sea Games (SG) tahun 2019, tepatnya SG ke-30, telah berakhir sepekan yang lalu. Beberapa hal dapat disimpulkan dari olahraga Republik Indonesia (RI) yang berlaga di Manila Filipina, terutama terkait kinerja olahraga Indonesia. Ada sebanyak 56 cabang olahraga (cabor) yang dipertandingkan, dengan jumlah atlet 8.750 orang. Dari ajang SG 2019, banyak kita lihat cabor yang dulu-dulu Indonesia berjaya -namun di Manila kita zonk alias nihil emas. 

Misalnya tinju, tenis meja, taekwondo, dan gulat. Tinju sebenarnya nyaris, karena ada 2 (dua) finalis. Biasanya kalau pas kita jadi tuan rumah SG kita bisa dapat separuh emas tinju. Memang sih Thailand dan Filipina punya prestasi level olimpiade untuk tinju ini. Mereka langganan dapat perunggu Olimpiade, bahkan Thailand (sebelum olimpiade 2016 kemarin) selalu mendapat setidaknya 1 (satu) medali emas tinju. Dan heroiknya, petinju Thailand melakukan victory lap dengan membawa foto Raja Muangthai. 

Berikutnya adalah gulat. Cabang gulat di SG kali ini tidak menghasilkan emas apapun bagi kontingen RI. Padahal dulu waktu 1987 di Sea Games Jakarta kita sapu bersih emas 20 buah. Di Manila ada 14 emas gulat, yang 12 ke negara Vietnam kemudian sisanya tuan rumah Filipina. 

Selanjutnya ping pong atau tenis meja. Di tenis meja juga sama, kita zonk medali. Padahal dulu kita pernah sapu bersih emas 7 (tujuh) buah di Sea Games. Waktu itu eranya Rossy Dipoyanti, kira kira pas Jakarta menjadi tuan rumah SG tahun 1987.  Selain itu ada beberapa cabor yang hanya menyumbang 1 (satu) emas -padahal cabor yang banyak menyediakan medali. Seperti renang dan sepak takraw. Takraw cuma 1 (satu) emas -mending sih dibanding Malaysia yang zero gold. Padahal INA vs MAS selalu berantem soal claimed mengklaim asal mula takraw. Vietnam juga zonk, dan tetap Thailand juara umum cabor sepak takraw. 

Then renang. Renang kita di SG 2019 hanya dapat 1 (satu) emas. Lebih buruk dari SG tahun 1983 waktu di Singapore kita dapet 2 (dua) emas, salah satunya dari Kristiono Sumono. Satu emas renang ini juga didapat Thailand dan tuan rumah The Philipines. Separuh lebih emas renang didapat Singapore, lalu 10 emas milik Vietnam, dan 2 (dua) emas untuk negeri jiran Malaysia. 

Ada cabor yg INA juara umum di SG 2019 ini yaitu dayung naga, kano, kayak, tenis, catur, voli (pantai dan indoor) serta pencak silat. Meski untuk pencak ini selisih hanya perak sama peringkat duanya. Cabor yang Indonesia menjadi juara umum di SG kali ini adalah tenis, dan catur. Cabor tenis sangat mengejutkan kita bisa menjadi dominan. Thailand tidak mendapatkan emas sama sekali, padahal mereka menampilkan pemain legend mereka Tamarine Tanasugarn (42 tahun). 

Sedang Catur sebagai cabor jagoannya juga tuan rumah Fiipina ternyata mereka juga tidak mendapat apa apa. Tetapi mengapa Filipian tetap menjadi juara umum, dari mana mereka bisa menjadi sangat digdaya? Mengutip dari sini ada beberapa lumbung emas tuan rumah. Tambang emas Filipina adalah dari cabor 

(1) Arnis  Arnis adalah seni bela diri tradisional Filipina yang menggunakan senjata berupa tombak atau pedang. Dari 20 emas yang diperebutkan, 14 diantaranya berhasil disabet Filipina. 

(2.) Dansa Dari 13 medali emas dansa yang diperebutkan, 10 disabet Filipina. 

(3.) Obstacle Race Obstacle race atau lari halang rintang ekstrim merupakan cabor yang memadukan latihan dasar militer. Filipina berhasil memborong habis 6 (enam) medali emas yang diperebutkan. 

(4.) Wushu Dari 16 medali emas yang diperebutkan, 7 (tujuh) diantaranya berhasil disabet Filipina. Selain 4 (empat) cabor non-Olimpiade, sebenarnya masih ada beberapa cabor Olimpiade yang menjadi tambang emas Filipina. Cabor tersebut seperti atletik dengan 11 emas, tinju dengan 7 emas, skateboard dengan 6 emas, dan Taekwondo dengan 8 (delapan). 

                                         AYO jayalah olahraga Indonesia. Mari mengolahragakan masyarakat dan memasyarakatkan olahraga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun