Albert Einstein pernah ditanya bagaimana kita bisa membuat anak kita cerdas. Jawabannya sederhana dan bijaksana. "Jika Anda ingin anak Anda cerdas," katanya, "bacakan dongeng untuk mereka. Jika Anda ingin mereka menjadi lebih cerdas, bacakan lebih banyak dongeng kepada mereka." Dia memahami nilai membaca dan berimajinasi. Saya berharap kita dapat memberi anak-anak kita sebuah dunia di mana mereka akan membaca, dibaca, dibayangkan, dan dipahami
Cara paling sederhana untuk memastikan bahwa kita membesarkan anak-anak  adalah dengan mengajari mereka membaca, dan menunjukkan kepada mereka bahwa membaca adalah kegiatan yang menyenangkan. Artinya, secara sederhana, menemukan buku yang mereka sukai, memberi mereka akses ke buku tersebut, dan membiarkan mereka membacanya.Â
Kita membutuhkan anak-anak kita untuk mencapai jenjang membaca: apa pun yang mereka sukai untuk dibaca akan mengangkat mereka, perlahan demi perlahan, menuju literasi.Â
Pemerintah Indonesia  sangat perlu memperbanyak fasilitas umum seperti Taman Bacaan atau Perpustakaan yang ramah anak di berbagai kota dan untuk semua kelompok umur tanpa diskriminasi. Selain itu, Taman Bacaan dan Perpustakaan tidak hanya menyediakan tempat gratis dan akses buku Bacaan untuk tujuan pendidikan, tetapi juga untuk tujuan rekreasi. Namun, mereka tetap menonjol peranannya dalam masyarakat ditantang oleh perkembangan teknologi global. Pemerintah Daerah perlu membuat anggaran untuk membangun fasilitas publik seperti Taman Bacaan atau perpustakaan yang ramah anak.Â
Menyediakan pelayanan terbaik dan nyaman dalam Taman Bacaan atau perpustakaan :
1) Menyediakan ruang khusus bagian anak-anak di setiap perpustakaan dan afiliasi merupakan area yang menstimulasi dan nyaman bagi anak-anak. Koleksinya meliputi nonfiksi dan referensi, fiksi, buku audio, dan buku bergambar. Selain menyediakan buku dan majalah untuk anak-anak, perpustakaan juga menyediakan program seperti storytime, pertunjukan boneka atau wayang tradisional.
2) Storytime di Taman Bacaan atau Perpustakaan ( Relawan atau Tenaga pengajar yang membacakan buku di depan anak-anak )
Waktu bercerita terdiri dari berbagai aktivitas termasuk membacakan cerita, permainan jari, tamu istimewa, lagu, dan boneka.
3) Klub Buku Anak
Perpustakaan atau taman bacaan tentunya menawarkan klub buku untuk anak-anak. Anak-anak akan mempunyai kesempatan untuk mendiskusikan buku dalam lingkungan yang ramah dengan teman sebaya.
Catatan Penting untuk Orang Tua: Demi keselamatan dan kesejahteraan anak kecil, anak di bawah usia 13 tahun harus didampingi dan diawasi oleh orang dewasa (18 tahun ke atas) saat menggunakan Perpustakaan.
Perlunya perencanaan pendidikan nonformal bersifat horizontal dan integrasi vertikal seluruh kegiatan, keterlibatan masyarakat luas, pendekatan swadaya, pemanfaatan tenaga garda terdepan dan pemanfaatan secara maksimal fasilitas yang ada.