Mohon tunggu...
Yuni Maulida
Yuni Maulida Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Untuk memenuhi tugas

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Kekompakan Melalui Wiwitan Panen Padi: Studi Kasus di Desa Ringinharjo

22 Juni 2023   10:19 Diperbarui: 22 Juni 2023   11:33 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wiwitan ialah acara selamatan bersama yang dilakukan oleh petani sebelum memulai tanam dan panen padi  tradisi wiwitan dilakukan oleh petani yang bertujuan untuk rasa syukur kepada tuhan yang maha Esa.

Masyarakat Desa Ringinharjo, Gubug, Grobogan  melestarikan tradisi wiwitan. Para petani menggelar kenduri dan makan bersama di sawah menjelang panen padi. Tradisi tersebut bertujuan untuk melestarikan tradisi Jawa. Sebenarnya acara ini masih ada, namun sedikit yang melaksanakan. 

Tradisi wiwitan ini mengandung nilai kearifan lokal yang mendasari oleh masyarakatnya Jawa. Tradisi wiwitan sudah ada sejak zaman dahulu, leluhur yang mendirikan desa dan membuka sawah di Desa Ringinharjo, Gubug, Grobogan. Sesuai tradisinya, wiwitan ialah wujud rasa syukur petani kepada Tuhan atas datangnya masa panen padi.

Tradisi wiwitan ini mengandung unsur - unsur spiritual yang kuat, seperti ritual, doa dan upacara yang melibatkan interaksi dengan alam dan roh nenek moyang. Tradisi Wiwitan merupakan salah satu ritual yang dilakukan masyarakat Jawa sebelum masa panen padi dilakukan. Tradisi wiwitan ini merupakan ungkapan rasa syukur atas hasil panen yang melimpah. 

Tradisi Wiwitan Desa Ringinharjo, Gubug, Grobogan adalah sebuah tradisi keagamaan yang berasal dari Jawa Tengah.. Tradisi wiwitan memiliki nilai-nilai spiritual dan kultural yang kuat dan telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Masyarakat setempat mempercayai, wiwitan bertujuan untuk memboyong Dewi Sri yang dianggap sebagai dewi padi dalam tradisi Jawa. 

"Harapan kami kepada Tuhan adalah hasil panen yang baik. Juga kesejahteraan untuk masyarakat profesi lain di desa Ringinharjo, Gubug, Grobogan," Tradisi itu diawali dengan berkumpulkan warga di tepi sawah. Warga setempat membawa makanan khas Jawa seperti tumpeng, jenang dan buah-buahan. 

Selanjutnya acara wiwitan ini di buka dengn pembacaan tahlil dan doa bersama dan Acara ditutup dengan kegiatan makan bersama. Bahkan karena berlebih, sejumlah pengendara yang melintas di Jalan Ringinharjo dan warga desa tetangga juga diberi makanan. Dengan adanya Wiwitan ini masyarakat merasakan rasa bahagia dan bersyukur.

 Ketika masyarakat merasakan rasa yang baik akan berdampak baik juga pada psikologisnya kebersyukuran sangat berkolerasi dengan kebahagian, kepuasan hidup. 

Selain itu juga rasa syukur juga berpengaruh terhap kesehatan fisik maupun mental yang di prediksi dapat menurunkan resiko depresi berat, ganguan kecemasan, ketergantungan, dll.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun