Sebagai seorang Ibu terkadang saya harus mencerna apa yang sedang dan akan dilakukan oleh putri sulungku yang biasa dipanggil dengan "Kakak" yang duduk di kelas 9.
Beberapa waktu lalu tidak ada angin tidak ada hujan Kakak tiba-tiba datang ke ruang kerja saya dengan membawa sederetan bahan yang harus dibeli, mulai dari kertas putih 160 gram, self healing auto cutting mat, dan paper cutting knife serta bahan-bahan pendukung lainnya.
Walaupun belum jelas akan diapakan bahan-bahan tersebut, namun akhirnya saya pesan dan belikan juga bahan bahan tersebut.
Berbekal bahan-bahan yang saya belikan Kakak berhari hari dengan tekun dan konsentrasi penuh mulai berkreasi mewujudkan imaginasinya ke dalam bentuk karya seni.
Walaupun dipenuhi oleh rasa penasaran yang tinggi, saya terus mengamati aktivitasnya yang terkadang menambah bingung saya.
Setiap hari Kakak tampak seperti membuat coretan sketsa yang membentuk sebuah alur cerita. Kemudian dia goreskan dengan penuh kehati-hatian menggunakan paper cutting knife yang tajam untuk menuangkan sketsa yang dibuatnya tersebut ke dalam potongan-potongan kertas bak merangkai dan menyusun sebuah mosaik.
Di lain waktu Kakak kembali mengusik kerja saya dengan meminta dibelikan stik es krim dalam jumlah yang cukup banyak.
Kali ini saya memang menanyakan untuk apa stik es tersebut akan digunakan. Kakak dengan santainya mengatakan ingin membuat frame.
Permintaan Kakak ternyata tidak hanya sampai disitu saja, tapi berlanjut dengan mengumpulkan kemasan makanan dan kue yang terbuat plastik serta paper bag bekas hantaran teman teman.
Dengan tekun bekas kemasan makanan ini dibersihkan satu per satu. Demikian juga dengan paper bag nya disimpan dengan rapi.