Pertama, guru PAUD memiliki kemampuan berpikir dan kecerdasan (Intelektual-red). Menjadi guru PAUD kita harus merancang pembelajaran untuk dasar kemampuan seorang manusia di dalam kehidupan awal anak.
Guru PAUD merupakan orang tua ke-2 bagi anak di sekolah, guru harus berhati-hati dalam menanamkan pengetahuan dasar kepada anak serta harus memberikan contoh yang baik dan mudah diterapkan dan ditiru oleh anak.
Kedua, guru PAUD harus multi-tasking atau tugas ganda yaitu guru PAUD harus mampu mengerjakan tugas secara bersamaan,misalnya seorang guru membuat rancangan kegiatan harian sembari guru harus memastikan peserta didiknya mendapatkan basic skill dilingkungan yang aman.
Ketiga, guru PAUD harus idealis, dimana guru menanamkan benih-benih pemikiran dasar kepada dasar kepada peserta didik. Secara tidak langsung guru mengajarkan dan menerapkan tauladan yang baik.Tentu bukan pekerjaan yang mudah kan??
Kualitas yang dimiliki oleh guru PAUD dalam kelas sangat berpengaruh pada hasil yang dimiliki anak saat dewasa nanti. Para peneliti menyatakan bahwa efek dalam perkembangan kognitif akan berkurang atau dalam bentuk tes akademik, namun untuk non akademik akan bertahan sampai anak dewasa nanti. Oleh karena itu, hal tergantung dengan kualitas guru dan kelas yang baik.
Sosok pendidik setelah kedua orang tua yaitu seorang guru. Melalui tangannya kita belajar dan memahami berbagai ilmu dasar dalam kehidupan seperti membaca, menulis,berhitung, mengenal angka,bentuk dan warna. Dari guru kita belajar tentang kesabaran dan kelembutan dan dari sosok ini kita dapat mengenal konsep dari guru dan sekolah yang tebentuk dalam otak kita hingga sekarang ini.
Jadi, stoplah merendahkan dan menganggap remeh guru PAUD ya!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H