Mohon tunggu...
yuni husen
yuni husen Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Pendidikan Islam Anak usia Dini

percaya dan yakin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Metode Mengembangkan Relationship Skill pada Anak di Masa Pandemi Covid-19

12 Desember 2021   20:30 Diperbarui: 12 Desember 2021   20:39 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: popmama.com

Sebelum saya membahas tentang perkembangan keterampilan hubungan antara anak dengan orang tua dan orang lain di masa wabah Covid 19 ini, mari kita lihat apa itu keterampilan hubungan. Oleh karena itu, keterampilan hubungan adalah kemampuan seseorang untuk mengembangkan dan memelihara hubungan yang sehat dan bermanfaat dengan  individu dan kelompok yang berbeda.

Kemampuan untuk berkomunikasi dengan jelas,  mendengarkan dengan seksama,  berkolaborasi dengan orang lain,  menahan tekanan sosial yang tidak pantas,  menegosiasikan perselisihan secara konstruktif,  dan memberikan bantuan sesuai kebutuhan (menurut CASEL).  

Penting untuk memperoleh keterampilan hubungan sejak usia dini.  Hal ini penting dan harus menjadi perhatian  orang dewasa, terutama orang tua  di sekitar anaknya.  Keterampilan yang diberikan sejak  usia dini memungkinkan anak untuk membangun hubungan yang baik dengan orang lain.

 Keterampilan hubungan memiliki beberapa elemen yang mendukung, antara lain:

  • Komunikasi (komunikasi)
  • Keterlibatan Sosial (Social Engagement)
  • Membangun hubungan
  • Teamwork (kerja tim atau kerjasama)

Oleh karena itu,  keterampilan hubungan tersebut memiliki kemampuan untuk membangun hubungan yang baik ketika seorang anak berinteraksi dengan orang lain,  seperti komunikasi,  partisipasi dalam lingkaran sosial,  membangun hubungan yang baik, kolaborasi dan diterima oleh lingkungan.

Jadi bagaimana anda membangun keterampilan hubungan anak-anak dengan anda? 

Membangun keterampilan relasi bagi anak dapat dilakukan dengan berbagai cara.

1. Metode Bermain peran

Metode bermain peran adalah tentang mengeksplorasi hubungan orang dengan mendemonstrasikan dan mendiskusikan orang sehingga mereka dapat mengeksplorasi emosi,  sikap,  nilai,  dan berbagai  bentuk strategi untuk memecahkan masalah bersama. Melalui permainan peran ini,  anak-anak dapat meningkatkan keterampilan hubungan mereka.

 2. Metode bermain tradisional.

Tentunya banyak sekali variasi permainan tradisional.  Sebagai contoh,  salah satu permainan tradisional yang dapat membangun  keterampilan pergaulan anak adalah permainan sepatu kayu. Bakiak adalah permainan  dua papan kayu tebal  berbentuk sandal. Setiap papan kayu memiliki tiga atau empat tali karet yang berfungsi sebagai perban di kaki  pemain. 

Permainan bakiak ini membutuhkan kerjasama dan solidaritas pemain. Dengan cara ini,  kemampuan anak untuk membangun hubungan  dengan sesama pemain (tim) berkembang sepenuhnya.

3. Metode proyek.

Metode proyek adalah cara untuk memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada masalah sehari-hari yang perlu dipecahkan dalam kelompok. Dalam metode proyek ini, anak akan belajar bekerja sama dengan anak lain untuk memecahkan masalah dengan mencapai tujuan bersama. 

Dengan cara ini, metode proyek ini dapat meningkatkan keterampilan hubungan anak dengan anak lain, terutama dengan teman sebaya dalam  kegiatan kelompok yang membutuhkan kerjasama.

 Namun apakah keterampilan relasi anak dengan orang tua dan orang lain masih bisa berkembang di masa pandemi COVID-19?

 Kini, seperti halnya situasi dan situasi  saat ini, Pandemi Corona COVID 19 masih menjadi topik hangat di masyarakat. Semua kegiatan yang berhubungan dengan keramaian dibatasi, jadi kita semua harus beribadah, bekerja dan belajar dari rumah.

Demikian pula di semua jenjang pendidikan, pembelajaran harus dilakukan secara online atau di rumah. Salah satunya adalah pembelajaran  pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Ini adalah kesempatan besar bagi orang tua untuk bekerja keras di rumah bersama anak-anak mereka. 

Serahkan pada guru, biasanya tanpa orang tua mengetahui semua kegiatan atau  apa  yang dilakukan anak  di sekolah. Selain itu, orang tua dapat melakukan berbagai aktivitas  menyenangkan bersama anak agar tidak  bosan. Seperti bermain di rumah, memasak, dan bekerja sama.

Karena kesibukan sehari-hari dan kesibukan orang tua di tempat kerja, terkadang melemahkan atau mengasingkan hubungan antara anak dan orang tuanya. Dengan belajar di rumah, orang tua berperan sebagai guru pengganti bagi anaknya di rumah. Hal ini membuat hubungan antara anak dan orang tua  semakin dekat.

Selain itu, keterampilan hubungan anak dengan orang lain  dapat dikembangkan. Orang lain bisa datang dari dalam keluarga itu sendiri. Anda bisa melibatkan seluruh keluarga di rumah dan mengajak anak-anak Anda melakukan kegiatan  positif dan menyenangkan untuk membuat agenda atau membangun hubungan dengan orang lain untuk sementara waktu melalui smartphone seperti video call. Karena jarak fisik ini.

Tentunya dengan cara ini, anak-anak di tengah pandemi ini dapat mengembangkan kemampuannya untuk berinteraksi dengan orang tua dan orang lain. Mengingat pentingnya mengembangkan  keterampilan relasi bagi anak sejak  dini. Ini akan berdampak besar pada kehidupan anak selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun