Tentunya banyak sekali variasi permainan tradisional.  Sebagai contoh,  salah satu permainan tradisional yang dapat membangun  keterampilan pergaulan anak adalah permainan sepatu kayu. Bakiak adalah permainan  dua papan kayu tebal  berbentuk sandal. Setiap papan kayu memiliki tiga atau empat tali karet yang berfungsi sebagai perban di kaki  pemain.Â
Permainan bakiak ini membutuhkan kerjasama dan solidaritas pemain. Dengan cara ini,  kemampuan anak untuk membangun hubungan  dengan sesama pemain (tim) berkembang sepenuhnya.
3. Metode proyek.
Metode proyek adalah cara untuk memberikan pengalaman belajar dengan menghadapkan anak pada masalah sehari-hari yang perlu dipecahkan dalam kelompok. Dalam metode proyek ini, anak akan belajar bekerja sama dengan anak lain untuk memecahkan masalah dengan mencapai tujuan bersama.Â
Dengan cara ini, metode proyek ini dapat meningkatkan keterampilan hubungan anak dengan anak lain, terutama dengan teman sebaya dalam  kegiatan kelompok yang membutuhkan kerjasama.
 Namun apakah keterampilan relasi anak dengan orang tua dan orang lain masih bisa berkembang di masa pandemi COVID-19?
 Kini, seperti halnya situasi dan situasi  saat ini, Pandemi Corona COVID 19 masih menjadi topik hangat di masyarakat. Semua kegiatan yang berhubungan dengan keramaian dibatasi, jadi kita semua harus beribadah, bekerja dan belajar dari rumah.
Demikian pula di semua jenjang pendidikan, pembelajaran harus dilakukan secara online atau di rumah. Salah satunya adalah pembelajaran  pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini). Ini adalah kesempatan besar bagi orang tua untuk bekerja keras di rumah bersama anak-anak mereka.Â
Serahkan pada guru, biasanya tanpa orang tua mengetahui semua kegiatan atau  apa  yang dilakukan anak  di sekolah. Selain itu, orang tua dapat melakukan berbagai aktivitas  menyenangkan bersama anak agar tidak  bosan. Seperti bermain di rumah, memasak, dan bekerja sama.
Karena kesibukan sehari-hari dan kesibukan orang tua di tempat kerja, terkadang melemahkan atau mengasingkan hubungan antara anak dan orang tuanya. Dengan belajar di rumah, orang tua berperan sebagai guru pengganti bagi anaknya di rumah. Hal ini membuat hubungan antara anak dan orang tua  semakin dekat.
Selain itu, keterampilan hubungan anak dengan orang lain  dapat dikembangkan. Orang lain bisa datang dari dalam keluarga itu sendiri. Anda bisa melibatkan seluruh keluarga di rumah dan mengajak anak-anak Anda melakukan kegiatan  positif dan menyenangkan untuk membuat agenda atau membangun hubungan dengan orang lain untuk sementara waktu melalui smartphone seperti video call. Karena jarak fisik ini.