Anak yang mengalami Reactive Attachment Disorder tidak hanya menghindari orang lain,mereka juga akan cenderung menghindar kontak mata,sensitif,dan tantrum yang parah walaupun dengan orangtuan sendiri atau pengasuhnya.
Penyebab utama dari ganguan attachment ini belum ditemukan secara pasti,namun para ahli menduga bahwa hal ini sangat ditentukan oleh fase kehidupan yaitu fase anak-anak.Ada beberapa hal yang diduga dapat memicu terjadinya Reactive Attachment Disorder (RAD) yaitu,sering diabaikan atau tidak diperhatikan sejak kecil,pernah mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan ditempat perawatan misalnya panti asuhan,dan rasa trauma dimasa lalu misalnya pernah ditinggalkan oleh pengasuh yang sudah sangat akrab atau pernah mengalami pelecehan.
Sulit mendekatkan diri pada orang lain merupakan gejala yang mudah diamati dari Reactive Attachment Disorder (RAD),gejala pada gangguan ini meliputi,kolik parah atau kesulitan makan,susah menaikan berat badan,tidak merespon saat dihibur atau didekati dan susah berinteraksi dengan siapapun.Gejala-gejala ini dapat berubah sejalan dengan bertambahnya usia,jika Reactive Attachment Disorder (RAD) tidak diatasi dengan baik dan cepat maka akan menimbulkan masalah yang lebih parah dan terbawa hingga dewasa nanti dan anak akan sulit mengendalikan emosi dan menimbulkan masalah lain dalam hidupnya,baik itu disekolah dan dirumah.
 Salah satu cara dalam membantu membangun ikatan awal antara orang tua dan anak yaitu memberikan perhatian dan menanggapi kebutuhan si anak,seperti memberikan kehangatan,pelukan,makan,bermain dan beristirahat.Tanpa pengobatan yang tepat untuk mengatasi Reactive Attachment Disorder (RAD) ini akan sulit berinteraksi dengan orang lain apalagi terjadi hingga dewasa,maka kehidupan sosialnya akan terganggu.Peran orangtua merupakan kunci utama dalam mengatasi gangguan Reactive Attachment Disorder (RAD),ciptakan hubungan keluarga yang harmonis dan sehats,sehingga anak akan merasa nyaman dan tentaram saat didekat keluarga.
Jika anak mengalami gangguan Reactive Attachment Disorder ini,segeralah bawa ke dokter anak atau psikiater.Pengobatan dari ganggun ini sama seperti mengobati gangguan jiwa yaitu dengan cara terapi.
Terapi dapat mengajak anak,orangtua dan pengasuh untuk saling berdiskusi dari hati ke hati.Dengan adanya interaksi ini dapat mampu mengembangkan ikatan emosional yang baik dan anak akan terbuka dengan orang tuanya sehingga gejala gangguan Reactive Attachment Disorder dapat berkurang sedikit demi sedikit.Oleh karena itu,sangat penting membangun "Attachment"antara Orangtua dan anak agar tidak menimbulkan masalah-masalah yang tidak dinginkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H