EP......itu makanan apa sih? Oh...bukan istilah apa tuh EP? EP itu kependekan dari evaluasi pembelajaran. Yu....belajar bareng dengan istilah ini!!
Dalam dunia pendidikan, telinga kita seolah tak asing lagi mendengar kata "evaluasi". Namun, tak sedikit pula dari para pendidik yang belum memahami sepenuhnya mengenai istilah tersebut. Untuk memahaminya, lebih dalu kita harus mengenal dulu mengenai konsep evaluasi, kemudian mempelajari, memahami, sehingga dapat menerapkannya dalam sebuah pembelajaran. Konsep evaluasi mencakup pengertian atau makna evaluasi dan peran evaluasi dalam pembelajaran.
Istilah evaluasi sering disamakan dengan kata pengukuran, tes, uji, penilaian, serta istilah baru yaitu asesmen. Oleh karena itu, tak jarang seseorang bahkan para pendidik sekalipun yang kurang tepat atau tertukar dalam menerapkan istilah-istilah tersebut. Padahal, semua istilah tersebut tidaklah sama meskipun memiliki kesinambungan. Pengukuran merupakan pemerolehan data individu secara pengangkaan sehingga dapat menentukan kedudukan seseorang berdasar ciri-ciri tertentu yang akan diukur atau diungkap. Pengukuran ini bersifat kualitatif, objektif atau apa adanya. Nah, perangkat yang digunakan untuk melakukan pengukuran disebut tes. Kata tes sering dipersepsikan dengan uji. Akan tetapi sebenarnya tes memiliki prinsip yang lebih luwes karena tes digunakan untuk satu pertemuan pembelajaran, satu satuan pembelajaran, satu satuan waktu, sedang uji sering dilakukan pada akhir studi atau penentuan kelulusan. Penilaian merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Kata evaluasi memiliki pengertian yang lebih luas yang mencakup kegiatan tes, pengukuran, dan penilaian. Dalam konteks pembelajaran, evaluasi sejalan dengan pendapat Groundlund yaitu proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi informasi untuk menentukan jumlah atau kelulusan yang dicapai murid berdasar tujuan pembelajaran. Perkembangan zaman yang juga mempengaruhi kemajuan pendidikan memunculkan sebuah istilah baru yaitu asesmen sebagai alternative dari evaluasi. Akan tetapi asesmen juga memiliki sedikit perbedaan dengan evaluasi yaitu lebih menekankan bahwa kegiatan pengukuran, penilaian, dan evaluasi bukan hanya dilakukan pada saat tertentu, namun suatu proses yang terus-menerus dalam konteks peningkatan kualitas pembelajaran dan peningkatan kemampuan subjek. Asesmen lebih menitikberatkan perkembangan belajar tiap individu, sehingga individu dapat berkembang seoptimal mungkin.
Pendidikan tak terlepas dari sebuah pembelajaran. Peran evaluasi dalam pembelajaran yakni sebagai penguat atau mempertegas dalam pengambilan sebuah keputusan lewat tangan seorang guru. Groundlund (1985:1) memandang bahwa keputusan-keputusan pembelajaran yang dilakukan guru tergantung pada informasi informal pengamatan kelas. Sedangkan Remers (1959:10) menunjukkan bahwa tujuan penting evaluasi adalah untuk mengadaptasikan pembelajaran sesuai dengan perbedaan-perbedaan kebutuhan individual murid. Evaluasi memiliki peran dalam keputusan-keputusan dalam pembelajaran seperti keputusan individual, institusional, didaktis, BK, managerial, dan penelitian. Lebih lanjut Groundlund (1985:4) menyatakan banyak keputusan pembelajaran memerlukan data evaluasi antara lain: (1) Bagaimana keadaan nyata perencanaan? Ini memerlukan tes bakat sekolah, (2) Bagaimana akan mengelompokkan murid-murid ke dalam kelompok-kelompok agar pembelajaran efektif? Ini memerlukan rentang hasil tes bakat sekolah dan skor hasil belajar, (3) Memperluas kemampuan murid agar siap untuk mengikuti pengalaman belajar selanjutnya. Ini memerlukan test kesiapan, test awal, dan catatan hasil belajar yang lalu. Sehingga sesuai dengan hal itu, maka peran evaluasi dikelompokkan menjadi empat yaitu (1) untuk memperbaiki belajar dan pembelajaran, (2) pemberi tanda atau pelaporan mengenai hasil belajar siswa kepada orangtuanya, (3) penentuan BK, dan (4) administrasi sekolah.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa evaluasi merupakan salah satu cara yang digunakan guru sebagai penentu ditetapkannya sebuah keputusan sekaligus untuk mendapatkan informasi yang lengkap sehingga dapat menciptakan suatu pembelajaran yang sesuai dengan para murid dan mempertinggi kualitas pendidikan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Nah...sebagai orang yang bergelut dalam dunia pendidikan..terutama sesosok guru, harus banyak belajar tentanmg EP yah...semangat!!!!!
Rujukan:
Dr. H. Y. Padmono. 2009. EVALUASI PEMBELAJARAN. Percetakan PELANGI: Kebumen
http://aderusliana.wordpress.com/2007/11/05/konsep-dasar-evaluasi-hasil-belajar/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H