Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Ingkar Janji = Koruptor atau Penipu? (2)

8 April 2014   04:40 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:56 601
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ini Pengadilan Publik harap tidak dipolitisasi.

Rakyat berhak memilih, rakyat berhak menagih, rakayat berhak marah.

Ulasan perihal Jokowi tergolong koruptor yang dipidanakan silahkan link di bawah ini:

http://politik.kompasiana.com/2014/03/31/janji-5-tahun-dikhianati-pejabat-publik-jokowi-bisa-dianggap-korupsi-643468.html

Sementara sebagai penipu, sah-sah saja orang yang diberikan janji membilangkan penipu kepada yg memberikan janji saat janji tidak dipenuhi.

Bahkan Janji dalam masyarakat kita disebut sebagai hutang, kalau seseorang tidak memenuhi janji dalam hal ini tidak memenuhi hutang apa mungkin hanya menyebutnya sebagai ‘orang tidak bayar hutang’.

Lazimnya orang tersebut akan disebut sebagai seorang yang digolongkan penipu.

Tidak dilupakan warga saat Jokowi kampanye untuk Pilkada DKI Jakarta berjanji sesuatu yang membuat warga Jakarta memilihnya, termasuk berjanji menjabat 5 tahun penuh bila terpilih sebagai Gubernur nanti., bahkan saat dia seharusnya menyelesaikan kewajiban jabatannya sebagai Walikota Solo yang masih 3 tahun lagi.

Jokowi mengatakan pada saat jumpa pers di rumah Megawati Soekarnoputri tgl., 20 September 2012 : “Akan memimpin Jakarta selama lima tahun. Tidak menjadi kutu loncat dengan mengikuti Pemilu 2014.

http://www.republika.co.id/berita/pemilu/berita-pemilu/14/03/15/n2h8sz-ingat-inilah-19-janji-jokowi-saat-ilgub-dki-2012

Maka saat Jokowi menang atau terpilih menjadi Gubernur DKI dia wajib memenuhi janjinya, apalagi sebagai seorang pemimpin yang terpilih di bawah sumpah berjanji untuk melaksanakan tugas, tanggung-jawab, amanah dan janji-janji.

Bila kemudian hari Jokowi tidak memenuhi janjinya tersebut, yaa.. wajar saja warga DKI marah, menyebut sebagai penipu.

Memberikan janji kepada warga Jakarta atau publik, bagi seorang pejabat publik adalah kewajiban memenuhinya.

Jokowi memang awalnya sdh bermasalah, dia sangat gampang berjanji sekaligus sangat gampang melanggarnya.

Jokowi gampang meninggalkan jabatan Walikotanya.

Jokowi sekarang gampang meninggalkan jabatan Gubernurnya.

Memangnya memegang jabatan saat ini suka-suka hati?.

Orang macam apa ini ya?.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun