Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Separuh Negeri Bernapas dalam Lumpur

24 Juli 2014   17:10 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:22 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ada pertanyaan
Apa jadinya negeri yang semua warganya adalah pembohong?
Apa jadinya negeri yang pemimpinnya adalah pembohong?
Apa jadinya negeri yang warga dan pemimpinnya adalah pembohong?

Apa jawabannya?
Pertanyaan yang tidak perlu dijawab, karena akan ada yang marah dengan melentingkan telunjuk berkuku hitam menuding-nuding hingga menyentuh ujung komedo di hidung.
Mereka marah besar akibat sebagian orang dianggap tidak mau terima kekalahan (aneh, pemberian gak diterima kok marah ya.., he he he )

Inilah derita rakyat negeri
10 tahun bernapas lumpur kebohongan ditambah bonus 5 tahun lagi
Kalaupun susah mengakui, sejak merdeka separuh masa itu rakyat bernapas lumpur kebohongan
Keberanian mengatakan ini, mengundang lebih banyak ujung jari telunjuk menyentuh komedo basi di hidung lagi
Atau bahkan mencari siapa sih ini, untuk dilayangkan tinju kewajahnya
Atau bahkan mematikan hak publik mengumandangkan suaranya

Yang pasti
Separuh negeri yang memilih pemimpin tidak suka berbohong harus menunda keinginannya lagi
Separuh negeri masih harus berjuang tidak terus bernapas lumpur kebohongan
Separuh negeri masih harus berjuang inginkan kejujuran dan kebenaran sebagai panglima
Separuh negeri ingin dipimpin oleh kejujuran yang mewujudkan kesejahteraan, kesejahteraan dan kesejahteraan

Sayang
Separuh negeri melihat pemimpin yang jujur justru dicurangi
Separuh negeri akan terancam dibungkam dan kekerasaan senjata kezaliman
Separuh negeri berjuang keluar dari kemiskinan dihadapan moncong senjata kuasa gelap

Kebohongan telah mengalahkan kejujuran
Tirani kebohongan dan persekutuan gelap mengancam negeri ini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun