Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Ngomong Opo? Orang Biasa Kan Pintarnya Naikkan Harga BBM

29 Agustus 2014   13:36 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:12 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

...

Kalau postingan sebelum ini diawali dengan semacam prolog :
DIBILANG ANEH TIDAK, DIBILANG LUCU IYA, DIBILANG BOHONG GAK JUGA

Maka pada postingan ini prolog hampir sama namun beda :
DIBILANG NEGARAWAN TIDAK, DIBILANG ORANG BIASA YA, DIBILANG GAK BISA APA-APA GAK MAU

Seperti pendahulunya yang membuat rakyat merana dan melarat 1 dekade, ada tipikal kuli, ketidakpercayaan diri, ketidakmampuan serta rasa takut membahana.

Kalau asumsi ini dibantah, maka pertanyaannya adalah : ‘untuk apa meminta orang lain menaikkan BBM kalau diri sendiri merasa itu perlu dilakukan?’.

Ketika kita berada disuatu ‘ruang’ yang kita mau, mengapa harus memaksa orang lain berada di ruang yang sama saat kita memang harus sendiri disitu, toh kita sendiri yang akan mewarnai ruang itu sesuai kemauan kita.

Sangat aneh memang bahkan cenderung tidak bertanggung-jawab.
Bukan mengatakan hal ini sebagai bentuk atau cerminan perbuatan ‘lempar batu sembunyi tangan’ ini kiasan yang tidak pas.
Tapi lebih cocok menyebutnya ‘kita makan nangka orang lain disuruh kena getahnya’.

Cara-cara ini sudah jauh terbaca dengan JELAS pada riwayat jauh sebelumnya, sayang banyak yang menutup mata bahkan mengingkari mata hatinya dengan mata palsu.

Karena ingin berbeda, akhirnya malah dapat yang lebih parah.
Semuanya berusaha menutupi dengan gincu dan bedak merek murahan atapun mahal, tapi tetap tidak dapat menutupi lobang bekas jerawat yang penuh komedo busuk.

Kebusukan itu akan meruyak kemana-mana dan akan melengkapi derita rakyat yang cuma bisa makan satu hari sekali, itupun susah. Tambah lagi semakin tingginya harga BBM yang akan memberi efek domino yang mematikan bagi mereka.

Sama dengan yang ngaku ‘profesional londo ireng’ setinggi-tinggi ilmunya cuma bisa menjilat penjajah negeri kaya minyak ini dengan MANUT KATUT bin NUNUT kemauan mereka untuk ‘menyesuaikan harga BBM dengan harga pasar dunia’ sembari bersembunyi dibalik mantera sihir bernama SUBSIDI BBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun