Mohon tunggu...
John Obrak
John Obrak Mohon Tunggu... lainnya -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

mendobrak statusquo\r\n\r\n\r\n\r\n

Selanjutnya

Tutup

Catatan

‘14 Menit’ Quick Count Dimanipulasi LSI dan SMRC?

15 Juli 2014   13:29 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:17 444
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca Pilpres 2014 berseliweran sangkaan dan tuduhan terhadap masing-masing lembaga survey yang dianggap salah dalam melakukan quick count. Awalnya sangkaan datang dari pelaku survey sendiri kepada lembaga survey lain, seolah-olah surveynyalah yang paling benar. Termasuk dari masing-masing kubu capres cawapres yang sebenarnya tidak paham juga dengan praktek survey seperti kita.


Namun hari-hari belakangan ini semakin berbeda, sangkaan kemungkinan salah atau curang justru semakin banyak datang dari para ilmuan atau akademisi yang keilmuannya terkait survey.

Ada beberapa yang cukup mengejutkan, salah satunya datang dari seorang ilmuan ‘matematika’ dan IT bernama Tras Rustamaji (sumber jurnas.com).


Yang bersangkutan menyatakan LSI dan SMRC ternyata memanipulasi data quick count Pilpres 2014 beginilah keanehan yang didapatkannya :


1. Pukul 11.30 s/d 13.05 WIB data masuk ‘13,78%’ perhitungan kelihatan wajar.

Prabowo Hatta = 52,94% Jokowi-JK = 47,06% kurva sudah mulai stabil.


2. Pukul 13.19 timbul GRAFIK REPRESH atau AJAX CALL yang mengupdate data dan grafik, hasilnya berbalik 180 derajad dengan kata lain muncul angka yang DISULAP.

Prabowo-Hatta = 47,3% (turun drastis ‘5,64%’), Jokowi-JK = 52,7% (naik pesat ‘5,64%’) padahal data masuk hanya bertambah 3,87 !. Selanjutnya kurva stabil sampai akhir posisi Jokowi-JK teratas.


Tras Rustamaji mengatakan secara MATEMATIS MUNGKIN saja terjadi tapi secara PRAKTEK TIDAK MUNGKIN .


Karena apa? karena untuk menghasilkan prubahan drastis, maka dari 156 data TPS yg masuk dalam waktu kritis “14 MENIT” tersebut mengharuskan rata-rata perTPS minimal 73% suara untuk Jokowi-JK. Hal ini TIDAK MUNGKIN TERJADI kalau pemasukan data dilakukan RANDOM.


Hal ini jelas-jelas menyalahi kaedah ilmu statistik sebagai cabang ilmu Matematika, sehingga Tras Rustamaji menduga ada MANIPULASI hasil QUICK COUNT Pilpres 2014 yang dilakukan oleh LSI dan SMRC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun